Sudinkes Jakbar catat 2.189 kasus TBC sejak awal 2025

3 months ago 41

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat sebanyak 2.189 kasus tuberkulosis (TBC) sejak Januari hingga Juni 2025.

"Sejak Januari sampai dengan 20 Juni 2025, tercatat ada 2.189 kasus," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

Ribuan kasus itu, kata Arum, merupakan rekapitulasi laporan dari fasilitas-fasilitas kesehatan yang diakses pasien di wilayah Jakbar.

Baca juga: DKI telah temukan 20 ribu lebih penderita TBC

Arum pun merinci jumlah kasus TBC yang dilaporkan oleh fasilitas kesehatan di setiap kecamatan di wilayah Jakbar. Kecamatan Cengkareng sebanyak 414 kasus, Grogol Petamburan 233 kasus, Kalideres 359 kasus, Kebon Jeruk 247 kasus, Kembangan 232 kasus, Palmerah 205 kasus, Tamansari 155 kasus dan Tambora 344 kasus.

"Data itu berdasarkan faskes yang diakses pasien di wilayah Jakarta Barat, seperti rumah sakit, Puskesmas atau klinik. Jadi bukan berdasarkan domisili penduduk," kata Arum.

Jumlah kasus TBC dibandingkan pada tahun 2024 relatif sama. Namun, dia tidak merinci berapa kasus pada tahun lalu.

Sebelumnya, sebanyak 111 Rukun Warga (RW) di 56 kelurahan di Jakarta Barat sudah berstatus Kampung Siaga TBC (Tuberkulosis).

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat Erizon Safari menyebut bahwa Kampung Siaga TBC adalah wilayah RW yang seluruh unsurnya berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi TBC.

Baca juga: Lebih dari 100 RW di Jakarta Barat sudah jadi "Kampung Siaga TBC"

"Jumlah itu terus berekskalasi, jadi Kampung Siaga TBC di Jaknar akan terus bertambah," kata Erizon saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/6).

Erizon secara khusus menyoroti peran para kader TBC di setiap wilayah RW. Menurutnya, para kader dengan kesadarannya terus mengupayakan penanggulangan dan pencegahan TBC.

"Yang paling gampang adalah dia pastinya mengingatkan mereka (penyandang TBC) minum obat secara rutin tiap hari," ujar Erizon.

Kemudian, kader juga mendukung pelaksanaan program pemberian makanan tambahan bernutrisi bagi para penyandang TBC.

"Kemudian memotivasi, menjaga semangat pasien TBC untuk bisa tetap mau semangat untuk berobat sampai dengan sembuh. Dan yang lain, menjalin hubungan antara pasien tersebut dengan dokter di puskesmas untuk bisa mendapatkan pendapingan apabila ada keluhan yang tidak nyaman dalam pengobatannya," katanya.

Baca juga: Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan

Baca juga: Kampung Siaga TBC jadi ujung tombak penanganan penyakit menular

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |