SPPG Polsek Palmerah Jakbar uji coba penyajian menu MBG

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah, Jakarta Barat menggelar demonstrasi operasional perdana, mulai dari uji coba peralatan masak, tes makanan, hingga pengambilan sampel untuk sertifikasi halal dan laik higiene sanitasi.

"Kami melakukan demonstrasi operasional untuk mengecek semua elemen, mulai dari kesiapan relawan, alat-alat, hingga kelancaran pasokan dari 'supplier' (pemasok)," ucap Kepala SPPG Polsek Palmerah, Mustaqim di Jakarta, Selasa.

Dalam uji coba perdana ini, menu yang disajikan adalah nasi putih, ayam fillet goreng krispi, semur tahu.

"Kemudian ada cah tauge, buah pisang dan susu UHT," kata dia.

Jajaran Polres Metro Jakarta Barat serta Relawan SPPG pun menjadi peserta dalam percobaan menu MBG tersebut.

Baca juga: Gen Z tertarik jadi petugas dapur MBG Polsek Palmerah

Mustaqim mengaku mendapat respons positif dari hasil percobaan makanan, baik secara pemilihan menu maupun takaran porsi.

"Sepertinya menyukai makanan yang kami produksi. Terus kalau untuk pengambilan sampel makanan, tadi ada dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sama dari MUI untuk sertifikasi halal," ujar Mustaqim.

Kendati demikian, Mustaqim mengatakan bahwa percobaan perdana operasional itu masih perlu evaluasi.

"Jujur karena baru pertama, paling kalau rasa, kurangnya penyesuaian beberapa, misal kayak masih kurang bumbu," ujar Mustaqim.

Lebih lanjut, kendala lainnya adalah kecepatan relawan dalam proses pemorsian, yakni mengemas makanan ke dalam wadah ompreng sesuai porsinya.

Baca juga: Puluhan calon petugas SPPG Polsek Palmerah ikuti orientasi

"Paling tadi yang agak kendala itu di proses pemorsian. Karena masih baru, masih meraba. Tadi untuk 100 porsi saja cukup lama, apalagi nanti kalau kita sudah beroperasi di minimal 500 porsi, ribuan porsi," kata dia.

Selain itu, evaluasi juga mencakup kedisiplinan relawan dalam mematuhi prosedur tetap (protap), seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) dan koordinasi antardivisi yang terkadang masih terjadi miskomunikasi.

Adapun, Mustaqim mengungkap bahwa SPPG yang dikelolanya mendapat atensi tinggi dari masyarakat sekitar yang melamar sebagai relawan.

"Kami itu membuka lowongan untuk 47 orang, tapi yang mendaftar itu sampai 91 orang. Hampir dua kali lipat jumlahnya," ucapnya.

Dari seluruh pelamar relawan itu, Mustaqim menyebut, latar belakangnya beragam, mulai dari usia 18 tahun hingga usia hampir 50 tahun.

Baca juga: 8 sekolah jadi sasaran penerima manfaat SPPG baru di Palmerah

"Kalau yang saya lihat dari pendaftar itu cukup beragam. Ada yang beneran baru lulus, ada yang udah kepala empat, hampir 50 tahun," kata dia.

Meski begitu, SPPG Polsek Palmerah membatasi usia pendaftar pada usia maksimal 50 tahun, mengingat beban kerja yang berat.

Mustaqim mengaku bahwa proses pembangunan SPPG saat ini telah mencapai 90 persen dan ditargetkan bisa mulai beroperasi pada akhir Oktober 2025.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |