Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebut bahwa hasil analisis Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan prevalensi perempuan yang mengalami kekerasan di Indonesia.
"Analisis ini adalah upaya memahami secara luas faktor-faktor yang meningkatkan kerentanan perempuan terhadap berbagai bentuk kekerasan sekaligus mengidentifikasi faktor pelindung serta dampak kekerasan, baik di ranah pribadi maupun publik," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA Desy Andriani di Jakarta, Jumat.
Desy Andriani mengatakan hasil analisis survei diharapkan dapat menjadi dasar kuat bagi penyusunan kebijakan.
"Hasil analisis dari SPHPN tahun 2024 diharapkan dapat menjadi dasar kuat bagi penyusunan kebijakan yang lebih responsif gender, berbasis bukti, serta berorientasi pada pencegahan dan pemulihan korban kekerasan," kata dia.
Hasil survei SPHPN 2024 menunjukkan prevalensi kekerasan fisik terhadap perempuan turun menjadi 7,2 persen di tahun 2024 dari 8,2 persen tahun 2021.
Sementara itu, prevalensi kekerasan seksual terhadap perempuan turun menjadi 5,3 persen di tahun 2024 dari 5,7 persen tahun 2021.
"Penurunan prevalensi kekerasan ini adalah bukti kerja bersama kita melawan kekerasan, semakin kuatnya kesadaran masyarakat untuk menolak kekerasan terhadap perempuan, serta meningkatnya kepercayaan korban untuk berani melapor dan mencari pertolongan," tambah Desy Andriani.
Wilayah dengan prevalensi tinggi untuk kekerasan fisik dan atau seksual dari pasangan tercatat di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Sementara wilayah dengan prevalensi tinggi untuk kekerasan fisik dan atau seksual oleh selain pasangan tercatat di Sulawesi.
SPHPN 2024 juga mencatatkan prevalensi praktik Pemotongan atau Pelukaan Genital Perempuan (P2GP) atau sunat perempuan menurun ke angka 46,3 persen.
Praktik P2GP saat ini masih dipersepsikan sebagai tradisi turun-menurun serta kewajiban agama oleh masyarakat, salah satunya di wilayah Kabupaten Gunung Kidul.
Baca juga: Menteri PPPA: SPHPN dan SNPHAR 2024 tunjukkan target RPJMN tercapai
Baca juga: KemenPPPA luncurkan hasil survei SPHPN dan SNPHAR 2024
Baca juga: KemenPPPA tekankan komitmen bersama perkuat pemberdayaan perempuan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































