Istanbul (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon menyambut baik usulan Komisi Eropa terkait tindakan yang akan diambil negara-negara Uni Eropa (EU) terhadap Israel.
"Slovenia menyambut baik langkah-langkah EU terhadap Israel itu," tulis Fajon di platform X pada Rabu (17/9).
Dia mengatakan tindakan Slovenia dan negara-negara sehaluan lainnya turut berkontribusi pada keputusan tersebut.
"Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina, seperti yang dikonfirmasi kemarin oleh komisi investigasi independen PBB. Eropa harus bertindak sekarang!” kata Fajon.
Pernyataannya itu muncul setelah Kepala Kebijakan Luar Negeri EU Kaja Kallas pada hari yang sama mengumumkan rencana untuk menurunkan hubungan dagang dengan Israel dan menjatuhkan sanksi kepada para pejabat Israel atas temuan pelanggaran hak asasi manusia di Jalur Gaza, Palestina.
Langkah Uni Eropa itu menandai perubahan besar dalam pendekatan mereka terhadap Israel.
Maros Sefcovic, Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi EU, mengatakan bahwa usulan itu menyasar sejumlah ketentuan penting dalam Perjanjian Euro-Mediterania, termasuk pergerakan bebas barang, jasa, pengadaan publik, persaingan usaha, dan hak kekayaan intelektual.
Dalam konferensi pers di Brussels, Sefcovic mengatakan bahwa Israel akan kehilangan akses istimewa ke pasar Uni Eropa dan barang-barang impor dari Israel akan dikenakan tarif bea masuk yang setara dengan negara ketiga lain yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan EU.
Komisi Eropa juga mengumumkan sanksi terhadap kelompok perlawanan Palestina Hamas, beberapa menteri ekstremis Israel, dan para pemukim Israel yang melakukan kekerasan.
Keputusan itu selanjutnya akan dibahas oleh Dewan Uni Eropa untuk mendapatkan persetujuan penuh.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Dewan Eropa sambut baik usulan sanksi terhadap Israel
Baca juga: Irlandia desak Uni Eropa ambil langkah nyata terhadap Israel
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.