SDN 22 Pejaten juga bolehkan siswa korban banjir masuk tanpa seragam

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - SDN 22 Pejaten Timur Pagi, Jakarta Selatan memperbolehkan siswa terdampak banjir masuk ke sekolah tanpa memakai seragam maupun sepatu untuk bisa menimba ilmu di tempat belajar itu.

"Boleh tak pakai seragam, bahkan ada yang pakai sendal jepit, juga ada," kata Kepala Sekolah SDN 22 Pejaten Timur Pagi, Poniman saat ditemui di Jakarta, Kamis.

Poniman menegaskan tak ada atribut wajib dipakai bagi para siswa terdampak banjir. Asalkan mereka masuk dan masih semangat untuk belajar.

Terlebih, mengingat alat penunjang yang menjadi kendala seperti buku yang basah terkena banjir dan juga bangku sekolah yang masih dibersihkan akibat sedimen lumpur.

Dari kondisi tersebut, maka diharapkan proses pembelajaran turut didukung oleh kreativitas dari guru masing-masing.

Baca juga: Pasca banjir, SDN 22 Pejaten Timur terapkan belajar beralas lantai

"Tidak masalah, kalau belajar di kelas, memang kreasi dari gurunya masing-masing," ujarnya.

Maka itu, dia menegaskan dalam sepekan ini para siswa dibebaskan tak memakai seragam maupun tidak membawa peralatan sekolah.

Lebih lanjut, dia mengaku bersyukur masih adanya semangat belajar dari para siswa pasca banjir maupun dalam kondisi berpuasa di Ramadhan.

Bagi pihak sekolah, yang terpenting kesehatan psikis maupun fisik para siswa tetap terjaga.

"Bawa diri aja udah bersyukur, ada niat mau sekolah, semangatnya luar biasa. Guru mendampingi, memotivasi dan lain sebagainya," ucapnya.

Baca juga: Pimpinan DPR RI tinjau pengungsian korban banjir di Kampung Melayu

SDN 22 Pejaten Timur Pagi melaksanakan belajar tatap muka dengan beralaskan lantai pasca banjir di daerah itu pada Senin (3/3) hingga Rabu (5/3).

Momen ini juga menjadi hari pertama para siswa masuk sekolah pasca libur awal Ramadhan pada 28 Februari - 5 Maret 2025.

Hujan deras melanda Jakarta sejak Minggu (2/3) sehingga menyebabkan banjir mulai Senin (3/3) hingga Rabu (5/3) di sejumlah kawasan Jakarta. Penyebabnya karena luapan kali Ciliwung usai naiknya debit air di Bendung Katulampa, Bogor.

Salah satu kawasan terdampak yakni Pejaten Timur, Jakarta Selatan yang ketinggian banjir mencapai dua hingga empat meter.

Jumlah warga Kelurahan Pejaten Timur yang terdampak banjir saat ini tercatat sebanyak 1.173 kepala keluarga (KK) dan 3.599 jiwa.

Baca juga: Jaksel terapkan belajar dari rumah bagi peserta didik pasca banjir

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |