Rutin minum kopi hitam baik untuk kontrol kadar gula darah

13 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Hasil studi yang dipublikasikan di Nutrients menunjukkan bahwa minum dua cangkir kopi setiap hari berkaitan dengan metabolisme glukosa yang sedikit lebih baik dibandingkan dengan tidak minum kopi sama sekali.

Menurut hasil studi yang dikutip dalam siaran Eatingwell pada Kamis (1/5), minum hingga satu cangkir kopi hitam setiap hari berkaitan signifikan dengan metabolisme glukosa yang lebih baik berdasarkan kadar penanda seperti HOMA-IR (resistensi insulin) dan insulin puasa.

Namun, minum kopi dengan gula atau krim tidak menunjukkan manfaat yang jelas berdasarkan penanda ini, menunjukkan bahwa kopi hitam biasa mungkin memiliki beberapa efek positif pada cara tubuh memproses gula.

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan antara pria dan perempuan. Pada perempuan, minum dua cangkir kopi atau lebih setiap hari, terutama kopi hitam, dihubungkan dengan kadar penanda kesehatan yang lebih baik terkait regulasi gula darah, yang berarti kadar gula darah dan insulin mereka tampak lebih terkontrol.

Misalnya, perempuan yang minum dua cangkir kopi atau lebih memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami masalah dengan resistensi insulin dan peningkatan insulin puasa dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi sama sekali. Hubungan tersebut terlihat lebih kuat dengan kopi hitam.

Namun, pada pria atau individu yang menambahkan gula atau krim ke kopi mereka, manfaat semacam itu tidak diamati.

Hal ini menunjukkan bahwa cara kopi dikonsumsi dan perbedaan individu, seperti jenis kelamin, dapat berperan dalam potensi efeknya terhadap kesehatan.

Namun, studi ini punya beberapa batasan. Karena studi bersifat cross-sectional, tidak dapat ditentukan apakah kebiasaan minum kopi dan metabolisme glukosa yang lebih baik punya hubungan sebab dan akibat.

Baca juga: Waktu yang tepat untuk minum kopi menurut pakar

Studi ini dilakukan menggunakan data hasil Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Korea antara tahun 2019 dan 2021.

Dari 22.559 orang yang disurvei selama periode ini, para peneliti menyertakan 7.453 partisipan untuk analisis utama mereka.

Namun, sebagian peserta tambahan dikecualikan dalam analisis khusus yang membandingkan jenis kopi yang dikonsumsi sehingga hanya tersisa 6.613 peserta.

Para peneliti mengamati konsumsi kopi dengan menanyakan kepada orang-orang apa yang mereka makan dan minum selama periode 24 jam, lalu mengkategorikan jenis kopi yang diminum, kopi hitam atau kopi dengan gula dan/atau krim.

Para peneliti kemudian mengelompokkan peserta berdasarkan seberapa banyak kopi yang mereka minum menjadi bukan peminum, hingga satu cangkir per hari, dua cangkir per hari, dan tiga cangkir atau lebih per hari.

Karakteristik umum para peserta seperti gaya hidup dan demografi mereka dinilai.​​​​​​

Baca juga: Waktu yang disarankan untuk minum teh atau kopi saat puasa

Penelitian tersebut menggarisbawahi pentingnya menyesuaikan kebiasaan minum kopi agar selaras dengan tujuan kesehatan pribadi.

Meskipun menunjukkan bukti hubungan konsumsi kopi dengan peningkatan metabolisme gula, hasil penelitian juga mengingatkan kita bahwa tidak ada solusi yang universal.

Faktor-faktor seperti gaya hidup, kebutuhan metabolisme individu, dan bahkan kebiasaan budaya juga berperan penting dalam menentukan dampak keseluruhan kopi terhadap kesehatan.

Baca juga: Minum kopi saat perut kosong, apa efek sampingnya?

Baca juga: Cara mengatasi jantung berdebar setelah minum kopi

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |