RI susun mekanisme bagi keuntungan pemanfaatan sumber daya genetik

3 hours ago 2
Konstruksi dari instrumen itu sedang kita susun, access and benefit sharing itu yang kemudian kita copy paste, tapi kita sesuaikan dengan tanah air kita

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Republik Indonesia sedang menyusun ketentuan terkait mekanisme access and benefit sharing (ABS) atau pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumber daya genetik, termasuk mempertimbangkan aturan serupa yang sudah diberlakukan di negara lain.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq ditemui usai Rakornas Implementasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Daerah di Jakarta, Kamis, menyampaikan penyusunan aturan terkait pembagian keuntungan dari pemanfaatan untuk tujuan komersial tersebut juga mencontoh aturan serupa yang sudah dimiliki sejumlah negara, seperti Denmark dan Inggris.

"Konstruksi dari instrumen itu sedang kita susun, access and benefit sharing itu yang kemudian kita copy paste, tapi kita sesuaikan dengan tanah air kita," katanya.

Pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumber daya genetik untuk kepentingan komersial itu sendiri merupakan bagian dari ketentuan Protokol Nagoya. Indonesia sudah meratifikasi Protokol Nagoya dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2013.

Baca juga: RI siapkan aturan bagi keuntungan pemanfaatan sumber daya genetik

Tujuan dari pembagian keuntungan itu untuk memastikan akses adil dan merata terkait sumber daya genetik dan pembagian keuntungan yang timbul dari pemanfaatannya, terutama untuk tujuan profit seperti untuk pembuatan parfum, kosmetik dan obat-obatan.

Dia mengatakan sudah meminta ke jajaran untuk mempercepat pembicaraan dengan para pemangku kepentingan, terutama mengingatkan pembagian keuntungan tersebut dapat mendukung pendanaan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia.

"Angka ini penting, karena banyak kemudian kekayaan genetik kita yang kemana-mana tapi kita tidak dapat apa-apa. Jadi ini mudah-mudahan setelah dirumuskan, mendapatkan persetujuan dari Pak Presiden, untuk menjadi semacam instrumen yang bisa kita gunakan di dalam kancah diplomasi global," demikian Hanif Faisol Nurofiq.

Baca juga: BRIN utamakan sumber daya genetik lokal dalam riset budi daya tanaman

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |