Jakarta (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian Perikanan dan Kehutanan Australia (DAFF) terkait harmonisasi implementasi biosecurity dan pembukaan pasar sejumlah komoditas antara kedua negara.
“Banyak hal yang kami, kedua negara bicarakan, dan semuanya dipayungi dengan implementasi konsep biosecurity,” kata Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.
“Kami sepakat untuk melakukan kerja sama terkait dengan harmonisasi di bidang riset, penguatan SDM dan juga membuka akses pasar,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, dalam pertemuannya dengan Menteri Pertanian Perikanan dan Kehutanan Australia Julie Collins, Sahat mengatakan pihaknya menjelaskan soal konsep preborder dan kemudahan dokumen secara elektronik, yang telah diterapkan oleh Barantin.
“Kedua negara sama-sama saling diuntungkan dengan mengimplementasikan konsep preborder ini. Nanti dokumen itu secara elektronik sehingga akan memudahkan terkait dengan logistic cost, traceability,” kata Sahat.
Selain itu, Sahat mengatakan Australia merupakan mitra yang strategis bagi Indonesia, terutama dengan perdagangan sejumlah komoditas pangan.
Beberapa komoditas yang menjadi perhatian Indonesia adalah gandum dari Australia. Sementara sebaliknya, Australia, kata Sahat, tertarik dengan komoditas buah-buahan, seperti manggis hingga nanas.
“Ada dua komoditas yang ditandatangani yaitu gandum dari Australia masuk ke Indonesia, lalu dari kita ada manggis yang diterima market Australia, dan ada juga yang kita bicarakan terkait komoditas lainnya seperti nanas,” jelas dia.
Terkait dengan impor gandum dari Negeri Kanguru, baik Barantin dan DAFF memastikan produk tersebut bebas dari penyakit, mengingat gandum yang diimpor ke negara tropis seperti Indonesia cukup rentan terhadap hal tersebut.
Lebih lanjut, Barantin dan DAFF juga memperkuat kerja sama terkait dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kualitas laboratorium agar konsep biosecurity dapat terlaksana dengan baik.
“Kedua negara menginginkan implementasi sistem biosecurity yang tinggi, dan kami mendukung Indonesia dengan teknologi yang kami miliki serta penelitian yang kami lakukan di Australia untuk memastikan sistem kami baik dan kami pun bisa memahami sistem lainnya (di Indonesia),” ujar Menteri Collins.
Baca juga: Barantin pastikan sapi perah impor Australia aman dan sehat
Baca juga: Komisi IV DPR terima usulan pagu belanja Barantin 2026 Rp2,17 triliun
Baca juga: Barantin fasilitasi ekspor santan kelapa beku Gorontalo ke China
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.