Malang (ANTARA) - Rektor Universitas Brawijaya (UB) Widodo mengajak mahasiswa baru (maba) peserta Jelajah Almamater (Raja Brawijaya) untuk menguasai keterampilan digital sebagai bekal menghadapi era persaingan yang semakin kompetitif.
“Kami tekankan pentingnya penguasaan keterampilan digital, termasuk artificial intelligence (AI) di berbagai bidang sebagai bekal untuk menghadapi era persaingan yang semakin kompetitif dan ketat,” katanya setelah membuka Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) di Malang, Jawa Timur, Senin.
Ia juga menekankan pentingnya kepedulian mereka terhadap pembangunan berkelanjutan.
Dia mengharapkan mahasiswa baru berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam setiap aktivitas, baik akademik maupun organisasi.
“Bumi dan lingkungan kita saat ini sudah banyak tercemar. Kita harus mengelola aktivitas dengan peduli lingkungan agar bumi tetap bersih dan sehat untuk masa depan umat manusia,” ujarnya.
Universitas Brawijaya pada tahun akademik 2025/2026 menerima 17.133 mahasiswa baru.
Baca juga: Unair, kampus pertama terapkan verifikasi biometrik calon maba
Dalam agenda Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) tema yang diusung "Membangun Generasi Intelektual yang Berakhlak Mulia, Adaptif, dan Tangguh Menuju Indonesia Emas 2045".
PK2MABA tahun ini memadukan format luring dan daring (hybrid) untuk menjangkau seluruh mahasiswa baru secara aman dan efektif.
Ia mengatakan jumlah mahasiswa baru yang diterima tahun ini sama seperti tahun sebelumnya dan tidak melebihi batas kuota.
“Kita tidak melanggar kuota yang dikeluarkan kementerian. Jumlahnya sesuai ketentuan, seperti halnya tahun lalu,” ucapnya.
Dalam sambutan pembukaan PK2MABA, Rektor Widodo mengutip laporan World Economic Forum bahwa 85 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomasi, namun akan lahir 90 juta pekerjaan baru yang membutuhkan keterampilan digital, sosial, kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, integritas, dan kepemimpinan.
“Gunakan segala fasilitas yang ada untuk menempa diri, meningkatkan kompetensi, dan kualitas individu. Jangan hanya kuliah, tapi bangun lah kerja sama,” ujarnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa UB Setiawan Noerdajasakti mengatakan mahasiswa baru tahun ini tersebar di 17 fakultas dan satu Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) UB Kediri.
Jumlah tersebut mencakup 15.843 mahasiswa program sarjana, 1.290 program vokasi diploma, 59 mahasiswa penyandang disabilitas, serta peserta International Undergraduate Program (IUP).
Ketua Pelaksana Raja Brawijaya 2025 Amelia Rizky Ramadhan mengemukakan digitalisasi menjadi wajah baru kegiatan tahun ini.
“Tahun ini penugasan lebih banyak berbasis digital dan paperless. Kami membangun Integrated System RAJA Brawijaya, website internal untuk memantau progres kerja, notulensi, hingga absensi berbasis QR Code. Semua ini dirancang agar koordinasi lebih efektif dan efisien,” ujarnya.
Dengan format hybrid, sekitar 6.000 mahasiswa baru mengikuti PK2MABA secara luring di tiga arena utama, dan lebih dari 11.000 mengikuti secara daring di lokasi masing-masing.
Baca juga: 70 persen maba perempuan, UI perkuat penanganan antikekerasan
Baca juga: 687 peserta lulus masuk UIN Datokarama melalui jalur UMPTKIN
Baca juga: UT Surabaya targetkan jumlah mahasiswa baru capai 41 ribu orang
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.