Jakarta (ANTARA) - Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang telah dikenal sejak lama dan terus dimanfaatkan hingga kini. Kompos tak hanya dikenal sebagai pupuk ramah lingkungan, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang dalam merawat kesuburan tanah dan kesehatan tanaman, karena memiliki kandungan yang kaya nutrisi.
Terbuat dari bahan organik yang terurai secara alami, kompos menawarkan berbagai manfaat yang tak bisa ditemukan pada pupuk kimia. Dari meningkatkan struktur tanah, memperkuat akar tanaman, hingga membantu bumi menghadapi krisis iklim, penggunaan kompos adalah langkah sederhana namun berdampak besar.
Berikut ini adalah sepuluh manfaat utama kompos yang bisa Anda rasakan, baik untuk kebun kecil di rumah hingga proyek pertanian skala besar, melansir berbagai sumber.
Beragam manfaat kompos bagi tanaman dan lingkungan
Kompos menyimpan banyak nutrisi yang bermanfaat penting untuk tanaman karena kandungan unsur hara di dalamnya cukup lengkap serta mampu memperbaiki kualitas tanah secara alami. Berikut ini beberapa manfaat utama dari penggunaan kompos dalam kegiatan bercocok tanam:
1. Meningkatkan kualitas tanah secara alami
Kompos berperan besar dalam memperbaiki struktur tanah dengan cara menambahkan kembali bahan organik yang hilang. Tanah yang mengandung banyak bahan organik cenderung lebih subur, mampu menahan air lebih baik, dan mendukung tumbuhnya tanaman dengan optimal.
2. Mendorong pertumbuhan tanaman yang lebih sehat
Kompos mengandung berbagai nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat dibutuhkan tanaman. Dengan masukan nutrisi yang seimbang, tanaman bisa tumbuh lebih cepat, lebih kuat, dan memiliki daya tahan lebih tinggi terhadap gangguan dari luar.
3. Melindungi tanaman dari penyakit dan hama
Kompos menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Mikroorganisme ini membantu menjaga kesehatan tanaman. Tanaman yang cukup nutrisi cenderung lebih tahan terhadap serangan hama, penyakit, maupun gangguan gulma, karena sistem pertahanannya terbentuk secara alami.
4. Aman untuk konsumsi karena bebas bahan kimia
Karena tidak mengandung zat kimia berbahaya, hasil tanaman yang dipupuk dengan kompos lebih aman dikonsumsi. Buah atau sayuran yang tumbuh dengan bantuan kompos bebas dari residu pestisida, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi sehari-hari oleh manusia.
5. Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia
Dengan memakai kompos secara rutin, kebutuhan akan pupuk buatan bisa ditekan. Kompos mampu menyuplai nutrisi yang cukup bagi tanaman sehingga pemakaian pupuk kimia bisa diminimalkan. Hal ini juga berdampak positif pada lingkungan karena kompos tidak mencemari tanah maupun air.
6. Mendukung pertumbuhan akar yang kuat
Kompos membantu menjaga struktur tanah agar tetap longgar dan tidak terlalu padat. Struktur tanah yang ideal ini memungkinkan akar tanaman tumbuh lebih leluasa ke dalam tanah, sekaligus menyerap oksigen dan nutrisi secara lebih efisien. Akar yang kuat tentu membuat tanaman tumbuh lebih stabil dan tahan terhadap gangguan dari luar.
7. Meningkatkan kualitas hasil tanaman
Tanaman yang tumbuh di tanah subur akan menghasilkan buah, bunga, atau daun yang lebih sehat. Kompos, yang berasal dari bahan alami seperti limbah dapur dan sisa tanaman, memberikan unsur hara penting bagi tanah tanpa merusak keseimbangan-nya.
Berbeda dengan pupuk kimia yang bisa meninggalkan residu, kompos menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang. Menurut informasi dari Composting Council, penggunaan kompos tidak menurunkan kualitas tanah, bahkan justru menjaganya tetap sehat dan produktif. Meskipun pupuk kimia juga bisa membuat tanaman tumbuh, namun dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan tidak bisa diabaikan.
8. Meningkatkan ketahanan tanah terhadap iklim ekstrem
Kondisi iklim yang makin tidak menentu, seperti kekeringan atau hujan deras, menjadi tantangan tersendiri bagi tanaman. Kompos membantu tanah menyimpan lebih banyak air, sehingga tanaman bisa bertahan lebih lama saat kekurangan air.
Selain itu, kompos juga memperkuat struktur tanah sehingga tidak mudah tererosi saat hujan deras atau badai. Artinya, manfaat kompos bukan hanya terasa di kebun pribadi, tapi juga punya dampak positif bagi kelestarian lingkungan secara umum.
9. Menghemat biaya perawatan tanaman
Meski di awal mungkin tampak sedikit lebih mahal, penggunaan kompos justru bisa menghemat biaya perawatan tanaman dalam jangka panjang. Tanah yang sehat karena kompos lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta tidak cepat kering saat musim kemarau. Dengan begitu, kita tak perlu sering mengganti tanaman yang mati atau membeli pupuk tambahan secara terus-menerus.
10. Mengurangi gas metana dari sampah organik
Sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) bisa menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang sangat merusak lingkungan. Dengan mengolah sampah organik menjadi kompos, kita turut mengurangi emisi metana dari TPA.
Menurut informasi dari Treehugger, kegiatan sederhana seperti mengomposkan sampah dapur di rumah bisa memberi dampak besar bagi upaya menjaga bumi dari pemanasan global.
Baca juga: Pengertian dan ciri-ciri kompos yang baik untuk tanaman
Baca juga: Panduan praktis membuat pupuk kompos dari sampah di rumah
Baca juga: Jenis sampah organik yang bisa dijadikan pupuk kompos
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025