PWI Pusat-BNN RI kolaborasi perang melawan narkoba lewat pemberitaan 

9 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berkolaborasi dalam perang melawan narkoba melalui pemberitaan, dalam silaturahim di Jakarta, Senin (20/10).

Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir menegaskan insan pers memiliki tanggung jawab moral dalam membangun kesadaran masyarakat melalui pemberitaan yang mencerahkan dan edukatif.

"PWI siap berkolaborasi dengan BNN untuk bersama-sama melawan peredaran narkoba. Ini adalah bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk menyelamatkan generasi muda bangsa," kata Munir dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Dia pun menyampaikan kesiapan lembaganya untuk memperkuat kolaborasi dengan BNN RI. Sinergi antara BNN RI dan PWI Pusat juga akan diteguhkan pada peringatan Hari Pers Nasional yang akan diselenggarakan pada 9 Februari 2026 di Provinsi Banten.

Maka dari itu, Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA itu pun berharap pertemuan tersebut dapat memperkuat kampanye nasional antinarkoba melalui pemberitaan yang konstruktif, pelatihan jurnalisme tematik, serta kegiatan edukasi publik di berbagai daerah.

Baca juga: PWI Pusat apresiasi Istana kembalikan kartu pers CNN Indonesia

Sementara itu, Kepala BNN RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menyampaikan apresiasi atas kunjungan pengurus PWI Pusat di bawah kepemimpinan baru Akhmad Munir.

Ia menekankan pentingnya peran media, khususnya PWI, dalam pencegahan dan pemberantasan narkotika.

"Kami berbuat tapi enggak kelihatan. Kami bisa kelihatan karena rekan-rekan wartawan," ujar Suyudi.

Dengan demikian, menurut Suyudi, seluruh upaya yang dilakukan BNN tidak akan berdampak optimal tanpa dukungan dan publikasi yang kuat dari media.

Untuk itu dia menilai media massa memiliki pengaruh besar dalam membangun kesadaran publik terhadap bahaya narkoba sekaligus menjadi mitra strategis dalam memperluas jangkauan edukasi dan informasi yang konstruktif.

"Media adalah mata dan telinga masyarakat dalam memperkuat pengawasan serta menyebarkan pesan positif tentang bahaya narkotika," tuturnya.

Baca juga: BNN nilai zat anestesi perlu dikategorikan sebagai narkotika

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNN juga memaparkan berbagai strategi penanganan narkotika yang meliputi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, hingga penegakan hukum.

Dia juga mengingatkan adanya ancaman narkotika jenis baru (New Psychoactive Substances/NPS), seperti narkoba cair, ganja sintetis, dan tembakau gorilla yang direndam cairan NPS.

Maraknya variasi jenis baru itu, kata dia, didorong oleh tingginya permintaan pasar, sehingga para pelaku terus mencari celah untuk berinovasi dalam produksi dan distribusi.

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi antara BNN RI dan insan pers nasional dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Kehadiran rombongan PWI Pusat dipimpin oleh Munir, dengan didampingi Sekretaris Jenderal Zulmansyah Sekedang dan sejumlah pengurus lainnya.

Baca juga: BNN sebut pencegahan narkotika harus disertai pendekatan spiritual

Baca juga: BNN ajak masyarakat manfaatkan program rehabilitasi narkoba

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |