Pustakawan Perpusnas terpilih jadi Presiden ASEAN Public Libraries

6 days ago 4
Mandat ini bukan sekadar posisi, melainkan kerja kolektif untuk memastikan perpustakaan publik di ASEAN bergerak pada arah yang sama yaitu literasi naik, inklusi sosial nyata, dan inovasi teknologi hadir sebagai solusi

Jakarta (ANTARA) - Pustakawan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Chaerul Umam terpilih menjadi Presiden ASEAN Public Libraries Information Network (APLiN) periode 2026–2028 dalam Sidang Umum APLiN yang digelar di Perpustakaan Nasional Filipina, Manila.

Dengan mandat baru tersebut Indonesia tidak lagi menjadi peserta jaringan literasi kawasan, tetapi tampil sebagai pengarah agenda, penentu standar, dan representasi politik pengetahuan di level Asia Tenggara.

"Mandat ini bukan sekadar posisi, melainkan kerja kolektif untuk memastikan perpustakaan publik di ASEAN bergerak pada arah yang sama yaitu literasi naik, inklusi sosial nyata, dan inovasi teknologi hadir sebagai solusi," ujar Chaerul Umam dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Tidak hanya itu perwakilan Perpusnas Irhamni Ali juga dipercaya masuk dalam jajaran Board of Directors APLiN untuk periode yang sama. Indonesia menjadi negara yang menempatkan dua posisi inti kepemimpinan.

Baca juga: Indonesia tampilkan inovasi literasi di Kongres Pustakawan ASEAN

Terpilihnya dua pustakawan Perpusnas, Chaerul Umam sebagai Presiden dan Irhamni Ali sebagai anggota Board of Directors APLiN membuktikan bahwa jajaran Perpusnas RI memiliki kapasitas untuk tampil sebagai pimpinan pada jejaring perpustakaan global.

Hal ini sejalan dengan visi Perpusnas untuk tidak hanya hadir dalam gerakan literasi global, tetapi ikut memimpin arah kebijakan dan inovasi melalui peran perpustakaan.

Sementara itu Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz menegaskan posisi Indonesia dalam APLiN sejalan dengan arah kebijakan nasional, terutama pembangunan manusia, diplomasi pengetahuan, dan akselerasi transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

Indonesia membawa komitmen untuk menjadikan perpustakaan sebagai instrumen pembangunan manusia, bukan hanya fasilitas penyimpanan koleksi.

Baca juga: Perpusnas: Peran perpustakaan strategis dalam kecakapan literasi

"Semoga amanah ini membawa kemajuan dan keberkahan bagi khalayak, utamanya untuk kemajuan literasi Indonesia," ujar Aminudin.

Mandat APLiN 2026–2028 menempatkan Perpusnas sebagai aktor kunci dalam merancang standar literasi publik ASEAN, memimpin kolaborasi riset dan inovasi perpustakaan, mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan publik berbasis pengetahuan, serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia di ruang kebijakan regional.

Kepemimpinan tersebut, lanjutnya, menandai pergeseran penting yaitu perpustakaan tidak lagi dipahami sebagai ruang sunyi, tetapi juga pusat produksi pengetahuan dan instrumen pembangunan manusia di Asia Tenggara.

APLiN adalah jejaring resmi perpustakaan publik negara-negara Asia Tenggara yang berfungsi memperkuat kolaborasi, standardisasi, riset kebijakan, dan inovasi layanan perpustakaan.

Baca juga: Indonesia berbagi praktik baik peran perpustakaan dalam pembangunan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |