Jakarta (ANTARA) - Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah mengupayakan agar buku pendidikan menjadi salah satu indikator dalam rapor pendidikan guna memperkuat budaya literasi serta memastikan penyediaan buku bermutu bagi peserta didik di Indonesia.
“Upaya kami menempatkan buku pendidikan dalam Rapor Pendidikan menjadi salah satu upaya agar budaya literasi dan juga fasilitasi buku pendidikan bagi anak-anak kita bisa terwujud berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan,” kata Kepala Pusat Perbukuan Supriyatno saat memberikan sambutan pada webinar "Buku Pendidikan pada Rapor Pendidikan untuk Pendidikan Bermutu" seperti diikuti di Jakarta, Selasa.
Supriyatno menyampaikan tugas Pusat Perbukuan adalah menyelenggarakan perbukuan yang bermutu, murah, dan merata. Buku pendidikan, menurut dia, menjadi bernilai penting dan strategis dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan.
“Buku pendidikan akan memberikan pengalaman belajar bagi para peserta didik dan juga akan menumbuhkembangkan budaya literasi di kalangan para peserta didik maupun para pendidik,” ujarnya.
Kedua, membahas mekanisme pengumpulan data buku pendidikan melalui Dapodik dengan melakukan integrasi di dalam sistem pendataan. Ketiga, memastikan bahwa buku pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.
“Harapan kami, ini mampu memastikan bahwa buku pendidikan akan juga meningkatkan mutu, terutama mutu pendidikan untuk kita semua,” katanya.
Diketahui, Rapor Pendidikan merupakan sistem evaluasi mutu pendidikan nasional. Melalui platform tersebut, pemerintah dan satuan pendidikan dapat memantau capaian pembelajaran, kualitas pengajaran, serta tata kelola sekolah secara menyeluruh.
Upaya menjadikan buku pendidikan sebagai salah satu indikator Rapor Pendidikan dimaksudkan agar aspek ketersediaan dan pemanfaatan buku ajar turut diukur dalam penilaian mutu sekolah.
Dengan demikian, kata dia, sekolah dan pemerintah daerah terdorong memastikan akses terhadap buku yang bermutu, merata, dan sesuai standar. Langkah itu diharapkan memperkuat budaya literasi, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran di seluruh Indonesia.
Baca juga: Pusat Perbukuan dorong guru di NTT memperbanyak menulis buku
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































