Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak seluruh petani di Indramayu, Jawa Barat untuk mewujudkan program swasembada pangan melalui pemupukan berimbang dan perluasan areal tanam di lahan kering.
Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut menjadi strategi untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani, khususnya untuk areal lahan kering atau tadah hujan.
“Dapat saya sampaikan bahwa Pupuk Indonesia senantiasa siap mendukung program Pemerintah swasembada pangan, salah satunya dengan memastikan ketersediaan unsur hara yang optimal bagi tanaman. Kami juga bekerjasama dengan Gapoktan Cayut Indah di Kecamatan Kroya untuk perluasan areal tanam padi pada lahan kering,” kata Wijaya dalam Safari Makmur & Penjualan Berhadiah sekaligus Uji Demplot Multilokasi Pupuk NPK Padi Gogo.
Pada lokasi ini, dilakukan uji demplot Pupuk NPK Formula Khusus Padi Gogo dengan Benih Padi Inpago 13 Fortize di lahan kering dengan pohon mangga. Kondisi saat ini, produktivitas tanaman padi di lahan kering hanya mencapai 2-3 ton per hektare.
Dengan begitu, melalui intervensi teknologi benih padi dan Pupuk NPK Formula Khusus ini, diharapkan produktivitas padi di lahan kering meningkat menjadi rata-rata 6 ton per hektare.
Program Makmur memiliki kepanjangan “Mari Kita Majukan Usaha Rakyat” dan diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Agustus 2021 yang terus berlanjut hingga saat ini. Program ini merupakan sebuah ekosistem pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi petani dalam meningkatkan produktivitas dan mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan.
"Jadi program Makmur ini untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan cara memberikan pendampingan mulai dari cara menggunakan pupuk dan benih unggul, hingga memberikan petani akses kepada offtaker yang siap membeli hasil panen dari petani," kata Wijaya.
Melalui program Makmur, petani dapat mengetahui kandungan hara tanah melalui fasilitas Mobil Uji Tanah (MUT) dan pendampingan Agronomis serta Mahasiswa Pertanian sebagai Taruna Makmur.
Hal itu bertujuan agar petani memperoleh rekomendasi dosis pupuk sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman yang akan ditanam sehingga dapat melakukan budi daya pertanian yang baik dan benar.
Hingga Desember 2024, Program Makmur yang dijalankan oleh Pupuk Indonesia telah melibatkan sebanyak 170.969 petani dengan total realisasi lahan mencapai 451.537 hektar dari target 350.000 hektar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Program ini mencakup berbagai komoditas strategis, termasuk padi, tebu, jagung, sawit, kopi, singkong, kakao dan hortikultura. Kontribusi terbesar berasal dari komoditas padi dengan luas lahan 124.845 hektar dan melibatkan 40.416 petani.
Wijaya mengungkapkan bahwa program Makmur akan terus dilanjutkan pada tahun 2025 agar Pupuk Indonesia berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Pada tahun ini, Pupuk Indonesia memiliki target realisasi program Makmur di lahan seluas 500 ribu hektare yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, di mana 200 ribu hektare khusus untuk tanaman padi, dan 300 ribu hektare selebihnya adalah komoditas non padi.
Pada 2025, Pupuk Indonesia mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk bersubsidi yang ditetapkan alokasinya sebesar 9,55 juta ton. Alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan organik 500.000 ton.
Wijaya menjelaskan bahwa kegiatan Safari Makmur merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas dari petani melalui kemitraan strategis pemangku kepentingan melalui kegiatan silaturahmi dan sosialisasi program-program yang bisa dikolaborasikan secara langsung kepada Poktan/Gapoktan, serta memaksimalkan peran Pupuk Indonesia dalam mendukung Astacita Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional.
"Program Safari Makmur di Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu, akan tetap menjadi program yang berkelanjutan dan memberikan dampak yang nyata bagi petani. Dalam pelaksanaan Program Safari Makmur, Pupuk Indonesia telah berkolaborasi dengan beberapa Perusahaan BUMN antara lain PT Sang Hyang Seri, PT Askrindo, Perum Perhutani, Bank Indonesia, Bank Mandiri dan Bulog serta Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian dan BBPSI Padi (Balai Besar Pengujian Instrumen Padi) yang mana bertujuan agar dapat meningkatkan efisiensi biaya usaha tani, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani," kata Wijaya.
Ia menambahkan melalui aktivitas pendampingan on-farm yang berfokus pada peningkatan produktivitas petani, terjadi peningkatan signifikan dalam produktivitas petani Makmur dimana tanaman padi naik 14 persen dari semula 5,7 ton per hektar menjadi 6,5 ton per hektar.
"Jagung naik 23 persen dari 4,7 ton per hektar menjadi 5,8 ton per hektar, tebu naik 3 persen dari 66,2 ton per hektar menjadi 68 ton per hektar, sawit naik 7 persen dari 22,84 ton per hektar menjadi 24,44 ton per hektar dan kopi naik 48 persen dari 525 kilogram (kg) per hektar menjadi 775 kg per hektar," kata dia.
Baca juga: Pupuk Indonesia pastikan pupuk subsidi tersedia sebelum musim tanam
Baca juga: Pupuk Indonesia: Akses tebus pupuk bersubsidi kini lebih mudah
Baca juga: Dirut Pupuk Indonesia raih Green Leadership, 5 anak usaha peroleh Emas
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025