Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur memberi pelatihan keterampilan kerja kepada puluhan pelaku tawuran agar mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga tidak lagi terlibat tawuran.
"(Namun) Harus ada komitmen dari mereka untuk sampai tuntas menyelesaikan pelatihan yang ada. Saya berharap mereka mengikuti sampai selesai," kata Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendarwan.
Hal itu disampaikan usai membuka Program Pelatihan Kerja Reguler Angkatan II di Gedung PPKD, Duren Sawit, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu.
Teguh menyebutkan, pada pelatihan kerja ini terdapat 400 peserta dengan rincian 320 peserta reguler dan 80 peserta melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi Mobile Training Unit (MTU).
Selain itu, dari 400 peserta tersebut, di antaranya terdapat 22 peserta yang selama ini terlibat tawuran. Padahal, saat sosialisasi dan pendataan terdapat 86 peserta yang merupakan pelaku tawuran.
"Dari 86 sampai dengan terakhir pendaftar itu yang masuk data dan yang mengikuti pelatihan sekarang ada 22 peserta dan mereka masih berlanjut," ujar Teguh.
Baca juga: Jaktim perbanyak kegiatan positif untuk pelaku tawuran
Pada saat pendaftaran, pihaknya melakukan wawancara, pengarahan dan mendatangkan ahli psikolog untuk mengajak para pelaku tawuran melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat.
"Kemarin waktu awal bulan puasa kita bawa ke sini, diperlihatkan program-program kerja yang ada di PPKD Jakarta Timur," katanya.
Total tercatat 86 orang dari beberapa kelurahan di Kecamatan Jatinegara dan sudah disiapkan untuk mereka beberapa kejuruan. "Secara umum sebenarnya mereka masih punya motivasi untuk berubah," katanya.
Menurut Teguh, para pelaku tawuran lebih baik mengikuti pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan di dunia kerja.
"Ini peluang nih bagus buat warga. Yuk, kita ikut pelatihan. Cuma mereka harus punya komitmen," katanya.
Baca juga: PPKD Jaktim latih 2.000 peserta diantaranya ada pelaku tawuran
Namun diharapkan seluruh tahap pelatihan diikuti sampai tuntas. "Jangan nanti program, misalkan, barista 30 hari, mesin las 45 hari, di tengah jalan bubar, kan susah juga kita," katanya.
Teguh berharap para pelaku tawuran yang sudah sempat mengikuti pendaftaran dan sosialisasi pelatihan kerja di PPKD Jakarta Timur bisa mengikuti pelatihan di angkatan berikutnya.
Pelatihan ini menjadi salah satu strategi untuk mengendalikan dan mengantisipasi tawuran yang seringkali terjadi di Jakarta Timur, khususnya di wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara (Kecamatan Jatinegara) dan Klender (Kecamatan Duren Sawit).
Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jaktim antara lain pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata dan las. Waktu pelatihan sekitar 30-70 hari sesuai kejuruan.
Sedangkan kejuruan yang dilaksanakan menggunakan MTU antara lain TIK, otomotif, fesyen, tata kecantikan, pariwisata dan refrigerasi, dengan waktu pelatihan 20 hari.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025