Puan: Pendidikan berkualitas harus hadir di setiap jengkal negeri

13 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya pemerataan kualitas layanan pendidikan di tanah air dan meminta pemerintah memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan kualitas pendidikan yang sama.

Hal tersebut disampaikan Puan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei.

"Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar perayaan simbolik. Ini adalah momentum refleksi dan sekaligus pengingat bahwa pendidikan adalah janji konstitusi yang harus diwujudkan untuk seluruh anak bangsa tanpa terkecuali, baik yang tinggal di kota maupun di pelosok negeri,” kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Puan menilai pemerataan pendidikan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Menurutnya, masih ada kesenjangan kualitas pendidikan yang terjadi di perkotaan dan di pedesaan, termasuk sarana prasarana dan infrastruktur pendukungnya.

"Akses pendidikan yang adil dan layak masih menjadi kemewahan bagi sebagian anak Indonesia di daerah terpencil. Banyak sekolah di pelosok berdiri tanpa guru tetap, tanpa listrik, tanpa jaringan internet, bahkan tanpa bangku yang memadai," tuturnya.

Baca juga: Hardiknas 2025, Presiden: Terima kasih para guru seluruh Indonesia

Puan menilai, banyak anak-anak di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang masih sulit mengakses bangku sekolah lantaran jarak dari rumah ke sekolah yang jauh serta infrastruktur jalan yang tidak memadai.

"Anak-anak di daerah tertinggal masih harus berjalan kaki berjam-jam untuk bersekolah. Ini menunjukkan kita belum sepenuhnya merdeka dalam pendidikan," ungkap Puan.

Oleh karenanya, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu meminta pemerintah pusat dan daerah untuk bersinergi memperkuat infrastruktur dasar pendidikan, khususnya di kawasan 3T. Termasuk, kata Puan, dengan keberpihakan anggaran yang lebih berani dan berkeadilan.

"Negara tidak boleh menutup mata bahwa pembangunan sumber daya manusia tidak cukup dengan angka partisipasi sekolah, tetapi harus dibarengi dengan kualitas dan keadilan akses layanan pendidikan,” sebutnya.

Apa yang disampaikan Puan sejalan dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2025 yakni "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua".

“Pendidikan yang berkualitas harus hadir di setiap jengkal negeri kita tercinta. Karena selain menjadi amanat konstitusi, pendidikan adalah modal utama membangun sumber daya manusia (SDM) unggul bagi negara,” tegas Puan.

Lebih lanjut, Puan juga menyuarakan soal nasib para guru dan tenaga pendidik lainnya sebagai pejuang garda terdepan pendidikan nasional. Menurutnya, para guru dan elemen tenaga pendidik harus mendapatkan kejelasan soal status, upah layak, maupun jaminan kesejahteraan.

"Pemerintah harus memastikan bahwa penghormatan terhadap guru tidak cukup dengan seremoni, tetapi harus diwujudkan melalui rekrutmen yang adil, pengangkatan yang transparan, gaji yang manusiawi, serta jaminan sosial yang pasti," ujarnya.

Baca juga: PCO sebut kebijakan pendidikan Presiden revolusioner

Di sisi lain, Puan juga menyoroti berbagai tantangan dalam dunia pendidikan yang cukup mengkhawatirkan seperti maraknya kasus bullying atau perundungan dan kekerasan di sekolah, hingga kenakalan remaja. Ia menyebut penanganan berbagai tantangan dunia pendidikan itu diperlukan kerja sama semua pihak.

Puan menekankan bahwa penanganan kasus perundungan, kenakalan anak, dan kekerasan di dunia pendidikan harus dilakukan secara komprehensif. Penanganan terhadap pelaku dan korban perundungan serta anak bermasalah harus melibatkan orang-orang yang berkompeten di bidangnya dan harus dilakukan dengan cara atau pendekatan humanis.

“Kebijakan yang diambil harus berdasarkan basis data yang jelas dan sebaiknya difokuskan pada pendidikan karakter dan psikologi serta memerhatikan unsur sosial budaya sebagai kekuatan utama dalam mencegah kenakalan anak,” jelas cucu Bung Karno tersebut.

Pada momen Hardiknas 2025 ini, Puan menyerukan kepada seluruh pemangku kebijakan untuk memperlakukan pendidikan sebagai prioritas utama, bukan sekadar wacana politik tahunan.

Dia mengatakan anak-anak dan guru-guru Indonesia membutuhkan kesempatan yang sama, serta perlindungan dan penghargaan nyata. Karena mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat UUD.

Baca juga: Mendiktisaintek ajak industri di RI berdayakan riset perguruan tinggi

Puan pun mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional 2025 kepada masyarakat dan kepada pihak-pihak yang berperan dalam pembangunan pendidikan nasional.

“Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 kepada para guru dan semua tenaga pendidik, kepada anak-anak kami peserta didik yang merupakan harapan bangsa, serta kepada seluruh elemen masyarakat termasuk keluarga sebagai garda terdepan pendidikan anak,” katanya.

Dia pun mengajak menjadikan momen Hardiknas untuk mengukuhkan kembali tekad dan upaya bersama agar generasi penerus Indonesia dapat memperoleh akses pendidikan yang merata dan berkualitas demi kemajuan negara.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |