PT YMMA klaim rugi Rp50 miliar imbas demoburuh

2 months ago 46

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Manajemen PT. Yamaha Music Manufacturing Asia (YMMA) di Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengklaim telah mengalami kerugian hingga Rp50 miliar imbas aksi unjuk rasa buruh yang berlangsung berlarut-larut.

Aksi demonstrasi buruh di perusahaan itu berlangsung sejak Oktober 2024 bahkan pada Maret 2025 aksi digelar berhari-hari. Aksi serupa kembali dilakukan, terkini Senin (23/6/2025). Unjuk rasa yang dilakukan kerap menutup jalan termasuk akses keluar dan masuk perusahaan.

"Kalau sampai kondisi kemarin sekitar lebih dari Rp50 miliar hanya untuk beberapa hari di Bulan Maret kemarin kalau terkait kerugian," kata Direktur Human Resources PT. YMMA Lili Gunawan di Cikarang, Rabu.

Ia menjelaskan kerugian itu disebabkan perusahaan tidak bisa produksi karena ada aksi demo yang menutup lalu lintas ke pabrik. Bus antar jemput karyawan turut dihadang pendemo dan kontainer bahan baku serta barang jadi siap ekspor tidak bisa keluar dari pabrik.

Di sisi lain manajemen tetap membayar upah karyawan meskipun tidak ada produksi, termasuk konsumsi pekerja yang sudah disediakan, tetap menjadi beban perusahaan.

Baca juga: Pj Gubernur DKI: Kami hormati hak buruh sampaikan aspirasi

"Tentu saja kita tidak bisa memproduksi, itu penyebab kerugian tertinggi. Itu tidak hanya kerugian materi, belum bicara soal kerugian lain seperti kepercayaan terhadap customer," katanya.

Menurut dia, unjuk rasa yang menutup akses masuk sehingga membuat perusahaan tidak bisa berproduksi berdampak pada target produksi yang sudah direncanakan dan ini merupakan kerugian yang sangat besar.

"Customer kami yang menunggu produk kami tentu saja menjadi delay, harus menunggu lagi karena produk tidak bisa dibuat. Dan karena itu juga, otomatis produk material tidak digunakan, hal ini akan berimbas ke para vendor maupun para pemasok," katanya.

Ia mengaku apabila produksi sampai mengalami keterlambatan maka penyerapan bahan baku dan jasa-jasa yang diberikan oleh para vendor dan pemasok turut terganggu.

"Supplier akan menerima keuntungan jika penyerapan bahan baku dan layanan yang diperlukan oleh perusahaan berjalan. Sehingga berimbas pula ke perusahaan lain sebagai pemasok atau vendor maupun supplier," ucapnya.

Baca juga: Ratusan buruh perkebunan Jember demo tuntut kesejahteraan

Saat ini jumlah karyawan PT YMMA berkisar 3.000 orang belum termasuk karyawan perusahaan pemasok sehingga apabila aksi unjuk rasa ini terus dibiarkan maka akan berdampak pada kelangsungan usaha berbagai pihak.

Pihaknya berharap tidak ada lagi aksi demonstrasi, terlebih kawasan industri MM2100 masuk dalam objek vital nasional yang secara undang-undang tidak diperbolehkan menjadi lokasi aksi unjuk rasa.

Apalagi, permasalahan pemutusan hubungan kerja atas dua karyawan perusahaan ini tengah berproses di pengadilan hubungan industrial (PHI) sehingga para pihak terkait diminta menghargai proses hukum yang sedang berjalan.

Aksi demonstrasi menjadi hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum namun PT YMMA berharap pemerintah dan kepolisian hadir memastikan keamanan agar kegiatan produksi dapat tetap berjalan sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah menjaga hak para investor.

"Jika aksi ini terus menerus dilakukan, perusahaan tidak bisa beroperasi, saya juga tidak bisa mengatakan perusahaan ini bakal terus ada. Kami bisa berdiri di sini karena customer membeli produk kami. Jika kami tidak bisa produksi, customer tidak bisa mendapatkan dan kami juga tidak bisa membayarkan upah karyawan," kata dia.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |