PSM Makassar masih dalam masa transisi skema permainan

8 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Pelatih interim PSM Makassar Ahmad Amiruddin menjelaskan timnya masih dalam masa transisi skema permainan dari sepak bola serangan balik ke bola progresif.

Dikutip dari laman resmi I.League, Senin, Amiruddin menjelaskan pemain-pemain PSM Makassar masih belum terbiasa dengan permainan sepak bola progresif yang ingin diterapkan pelatih anyar Thomas Trucha.

"Ini adalah masa transisi dari sepak bola counter attack ke sepak bola ball progresif. Jadi memang tidak segampang itu mengubah. Tiga tahun setengah mindset counter attack, tiba-tiba kita ke ball progression," ungkap Amiruddin.

Sebelumnya pelatih anyar PSM Makassar Thomas Trucha mengatakan ingin timnya memperagakan permainan menyerang pada sisa kompetisi BRI Super League 2025/2026.

Baca juga: Tomas Trucha ingin PSM bermain menyerang

Hal ini tentu berbeda permainan dengan yang dilakukan PSM Makassar pada tiga musim terakhir ketika berada di bawah asuhan pelatih Bernardo Tavares.

Ketika masih ditangani Bernardo Tavares, PSM Makassar bermain menunggu dan mengandalkan serangan balik yang memberikan mereka gelar Liga 1 Indonesia 2022/23.

Amiruddin meyakini jika PSM Makassar memiliki kapasitas untuk memperagakan permainan sepak bola progresif, namun hal itu masih membutuhkan waktu untuk diwujudkan.

"Kalau pun kami harus main counter itu pun masih sedang menyesuaikan dengan kondisi pemain. Untuk saat ini kami ingin beralih. Tapi teman-teman bisa pikir kalau tiga tahun setengah mengubah dalam dua minggu apakah itu bisa langsung beradaptasi," jelas Amiruddin.

Selanjutnya permainan PSM Makassar dapat mendapatkan hasil maksimal ketika melakoni pekan ke-12 Super League menghadapi Dewa United di Stadion Internasional Banten, Serang, Minggu (9/11) pukul 15.30 WIB.

Baca juga: PSM Makassar manfaatkan masa jeda untuk pulihkan kondisi fisik

Baca juga: Tomas Trucha godok komposisi terbaik untuk PSM Makassar

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |