PSAB optimistis kinerja 2024 lebih baik dari tahun sebelumnya

1 month ago 19
Kondisi geopolitik baik di Timur Tengah maupun di Eropa Utara telah membuat permintaan emas meningkat karena banyak yang memutuskan memilih emas sebagai safe haven

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan tambang emas nasional PT J Resources Asia Pasifik,Tbk (PSAB) optimistis kinerja operasi maupun finansial tahun 2024 akan lebih baik dari tahun 2023, salah satunya terkait dengan harga emas di sepanjang tahun ini dalam tren menguat.

“Kondisi geopolitik baik di Timur Tengah maupun di Eropa Utara telah membuat permintaan emas meningkat karena banyak yang memutuskan memilih emas sebagai safe haven. Ini membuat permintaan emas menguat yang berdampak pada harga emas yang naik meski indeks dolar AS juga naik,” terang Direktur Utama PSAB, Edi Permadi dalam paparan publik perusahaan dikutip di Jakarta, Senin.

Edi Permadi mengatakan tren penguatan harga emas diyakini masih akan berlanjut ke tahun-tahun mendatang mengingat pemerintah China yang ingin memperkuat fundamental ekonominya dengan membeli emas lebih banyak. Demikian juga dengan aspek budaya dimana India dan China juga banyak mengoleksi emas sehingga permintaannya naik dan harga pun ikut terkerek.

“Dengan kondisi pasar yang positif ini maka kami bisa sampaikan operasi kami secara fundamental cukup kuat karena permintaan yang membuat harga tetap menguat. Ditopang lagi dengan kinerja operasi kami yang juga baik,” tandas Edi.

PSAB menargetkan produksi emas menyentuh di level 100.000 ons pada akhir 2024, lebih tinggi dari torehan sepanjang 2023 di level 93,7 ribu ons. Hingga November 2024 akumulasi produksi PSAB telah mencapai 93.027 ons, dengan nilai penjualan sebesar 217.259.655 dolar AS.

“Jadi yang Desember ini produksinya kami harapkan akan mencapai sampai dengan total full year di 100.000 ons,” tandas Edi.

Baca juga: Tambang Doup topang kinerja produksi dan penjualan PSAB di 2025

Kinerja operasi yang tumbuh ini juga akan berimbas positif pada kinerja keuangan. PSAB menargetkan pendapatan bisa tembus di level 230 juta dolar AS sampai dengan 240 juta dolar AS pada akhir 2024. Target itu lebih tinggi 41,17 persen dari posisi pendapatan sepanjang 2023 di level 170 juta dolar AS.

Direktur PSAB, Sanjaya J mengatakan proyeksi pendapatan akhir tahun ini ditopang oleh harga penjualan rata-rata atau average selling price (ASP) emas yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Dengan pencapaian produksi yang kami targetkan kurang lebih 100 ribu ons dengan harga emas saat ini per akhir tahun kami menargetkan estimasi pendapatan 230 juta sampai dengan 240 juta dolar AS,” ungkap Sanjaya.

Sebelumnya, PSAB berhasil mencetak laba positif sampai akhir September 2024 di angka 4,45 juta dolar AS. Angka itu berbalik untung dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sempat merugi 13,40 juta dolar AS.

Faktor pendorong laba perseroan ialah pertumbuhan kinerja penjualan yang lebih tinggi dari beban pokok. PSAB melaporkan penjualan senilai 173,86 juta dolar AS, naik 86,79 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Perbaikan bottom line ini sejalan dengan kenaikan top line. Penjualan PSAB tumbuh 86,78 persen secara tahunan dari 93,08 juta dolar AS menjadi 173,86 juta dolar AS dalam sembilan bulan 2024.

Sanjaya pun yakin PSAB bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Dengan asumsi tingkat harga emas bisa bertahan di sekitar level saat ini.

Adapun, harga jual rata-rata emas PSAB per November mencapai sekitar 2.300 per ounces. Sedangkan harga emas global saat ini sudah berada di atas level 2.600 dolar AS per ounces.

Saat ini tulang punggung produksi emas PSAB masih berada di Blok Bakan dan Penjom. Ke depan, produksi emas PSAB bakal terdongkrak oleh kontribusi dari proyek tambang emas Doup. PSAB ingin memastikan penggunaan teknologi pemrosesan yang tepat, sehingga tingkat recovery di proyek Doup bisa optimal.

Menurut Sanjaya, proyek Doup yang berlokasi di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara ini membutuhkan investasi 400 jutaan dolar AS. Sampai saat ini, PSAB telah mengucurkan investasi sekitar 70 juta dolar AS.

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |