Program "Speling" jadi andalan 100 hari kerja Gubernur-Wagub Jateng

6 hours ago 3
Sudah dua juta orang lebih terlayani program Speling. Ini terbesar se-Indonesia

Semarang (ANTARA) - Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang tercakup dalam 100 hari kerja Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen menjadi andalan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Sabtu, menyampaikan bahwa banyak warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan di dekat tinggalnya secara gratis melalui program Speling.

Apalagi, para dokter kesehatan melakukan jemput bola dengan membuka layanan di sejumlah titik, salah satunya di balai desa.

Setelah diluncurkan pada 4 Maret 2025, program Luthfi-Yasin itu sudah berhasil mendukung pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang menjangkau sekitar dua juta orang penduduk Jateng, bahkan menjadi yang terbesar se-Indonesia.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat pun beragam, mulai dari tuberkulosis (TBC), deteksi kanker serviks, pemeriksaan kesehatan jiwa, pemeriksaan kusta, serta pemeriksaan ibu hamil.

Baca juga: Puluhan warga Cilacap ikuti Program Speling gagasan Gubernur Jateng

Dalam jangka pendek, sasaran utama Speling adalah warga di 70 desa kategori miskin di 35 Kabupaten/kota. Sebab, rata-rata 100 orang di setiap desa dengan faktor resiko CA serviks, TBC, hingga kehamilan dengan risiko tinggi.

Menurut dia, ada dua keuntungan yang diperoleh warga dengan memanfaatkan program Speling. Pertama, jarak balai desa yang dekat dengan tempat tinggal sehingga lebih irit waktu. Kedua, cukup bawa KTP maka layanan kesehatan gratis bisa langsung dilakukan.

Dengan didukung dokter spesialis dari tujuh rumah sakit (RS) milik provinsi, Dinas Kesehatan, dan rumah sakit swasta, maka warga tidak harus pergi ke Puskesmas atau rumah sakit yang jaraknya bisa jadi jauh dari rumah.

“Sudah dua juta orang lebih terlayani program Speling. Ini terbesar se-Indonesia, bahkan Menteri Kesehatan mengapresiasi kegiatan kita. Ini untuk menunjang program pemeriksaan kesehatan gratis, sebagaimana perintah Presiden,” katanya.

Tujuh RS yang dimaksudkan adalah RSUD Prof Dr Margono mengampu wilayah eks Karesidenan Banyumas dan Kedu, RSUD dr Moewardi di eks Karesidenan Solo, RSUD dr Adhyatma di eks Karesidenan Semarang, RSUD dr Rehatta karesidenan Pati.

Kemudian, RSJD dr Amino Gondohutomo di eks Laresidenan Pekalongan, RSJD dr Arif Zainuddin di eks Karesidenan Kedu dan RSJD dr Soedjarwadi mengampu wilayah eks Karesidenan Kedu dan Surakarta.

Baca juga: Menkes sebut Jateng capaian tertinggi program Cek Kesehatan Gratis

Sementara itu, Sela Karainina Putri, warga Desa Karanggondang Pailus, Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara mengaku, senang dengan adanya program Speling karena gratis dan lokasinya juga dekat dengan rumahnya.

"Jika biasanya di bidan bayar Rp50 ribu, ini gratis. Lumayan bisa ngirit, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain," katanya.

Senada, Nur Wanti, warga Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar juga mengaku merasakan manfaat atas program Speling.

"Saya periksa IVA test. Saya cek deteksi dini kanker leher rahim," katanya.

Baca juga: Kemenkes dorong pengenalan gejala penyakit langka dengan CKG

Baca juga: Kemenkes dorong pengenalan gejala penyakit langka dengan CKG

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |