Baturaja (ANTARA) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto menyasar pada ribuan pelajar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan sebagai upaya dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Selasa mengatakan bahwa program tersebut menyasar pada seluruh pelajar mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga SMA di wilayah setempat.
Dalam program tersebut pihaknya mengerahkan tenaga kesehatan di seluruh Puskesmas di Kabupaten OKU untuk melakukan upaya jemput bola ke sekolah-sekolah hingga pelosok desa.
Cek kesehatan gratis untuk para pelajar tingkat SD dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh meliputi lingkar kepala, gigi dan mulut, THT, mata, gizi, tinggi badan, berat badan, kebugaran dan lainnya.
Sementara, untuk tingkat SMP pemeriksaan meliputi telinga, mata, gigi, jiwa, tekanan darah, tuberkulosis, diabetes melitus, hati dan reproduksi.
Hanya saja, kata dia, berdasarkan hasil pantauan di beberapa sekolah dalam pemeriksaan hampir sebagian besar anak-anak tingkat SD dan SMP saat di cek kesehatan bermasalah pada kesehatan mata yakni minus atau rabun jauh.
"Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan OKU banyak masalah kesehatan mata pada anak, namun untuk pemeriksaan kesehatan lainnya masih diambang batas yang ditentukan," katanya.
Menurutnya, hal tersebut diduga dampak dari penggunaan gadget pada anak-anak secara berlebihan sehingga menjadi salah satu faktor penyebab masalah kesehatan mata.
Oleh sebab itu, ia mengimbau agar para orang tua untuk membatasi dan mengawasi penggunaan gadget pada anak-anak, terutama saat berada di rumah.
"Saya mengimbau agar para orang tua bisa membatasi penggunaan gadget pada anak agar mata mereka sehat sehingga nyaman belajar di sekolah," ujarnya.
Baca juga: Disdikpora Bantul usulkan puskesmas datangi sekolah untuk CKG siswa
Baca juga: Pemkot Kediri catat CKG hingga Juli 2025 capai 13,27 persen
Pewarta: Edo Purmana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
