Profil dan jejak karir Iwan Setiawan Lukminto, mantan Dirut PT Sritex

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Iwan Setiawan Lukminto, sosok yang selama ini dikenal sebagai arsitek kesuksesan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), kini menjadi sorotan publik setelah penangkapannya oleh Kejaksaan Agung pada Selasa (20/5).

Penangkapan ini terkait dugaan korupsi dalam pemberian kredit bank kepada PT Sritex, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang didirikan oleh ayahnya, Lukminto.

Kelahiran Solo, Jawa Tengah, pada 24 Juni 1975, Iwan merupakan putra dari Lukminto, pendiri Sritex yang memulai bisnisnya dari berdagang di Pasar Kelewer, Surakarta pada tahun 1966.

Iwan merupakan lulusan dari pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan meraih gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Suffolk University, Boston, pada tahun 1997.

Selain itu, ia juga alumni dari lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas dalam bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, yakni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) dari angkatan 20.

Iwan memulai kariernya di Sritex pada 1997 sebagai Asisten Direktur. Setelah dua tahun, ia naik jabatan menjadi Wakil Direktur Utama pada tahun 1999.

Baca juga: Kejagung tetapkan tiga tersangka dalam kasus korupsi di Sritex

Kemudian naik jabatan sebagai Direktur Utama sejak 2006 hingga Maret 2023. Setelah itu, ia beralih menjadi Komisaris Utama Sritex Group hingga tahun 2025.

Tahun 2013 menjadi tonggak penting bagi Sritex ketika perusahaan ini mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham SRIL. Pada masa itu, kinerja keuangannya terbilang impresif.

Salah satunya, pada laporan tahun 2012 yang menunjukkan keuntungan bersih sebesar Rp229 miliar, naik sekitar Rp68 miliar dibandingkan dengan tahun 2011.

PT Sritex tidak hanya memperluas pasar domestik, tetapi juga menjadi pemasok seragam militer terbesar, termasuk untuk tentara NATO dan Jerman.

Selain itu, Sritex pernah memasok bahan seragam untuk Pemuda Pancasila dan mengekspor produknya ke Filipina. Bahkan, pada masa pandemi, Sritex pun berhasil memproduksi masker sebanyak 45 juta dalam tiga minggu.

Sritex pun memiliki anak usahanya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, PT Primayudha Mandiri Jaya, dan Golden Legacy Pte Ltd.

Baca juga: Kejaksaan geledah rumah tersangka korupsi Sritex

Selain memimpin Sritex, Iwan aktif di berbagai organisasi nasional. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) pada tahun 2020-2021.

Ia juga merupakan Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) bidang Pengembangan Pasar Modal. Di luar dunia bisnis, ia juga terlibat dalam olahraga sebagai Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.

Prestasinya pun diakui secara internasional, termasuk sebagai finalis EY World Entrepreneur of The Year 2015 dan penerima penghargaan 'Best CEO' dari Bisnis Indonesia Award 2018.

Pada 2020, Forbes memasukkan Iwan dalam posisi ke-49 pada daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan diperkirakan mencapai USD 515 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun pada saat itu.

Namun, perjalanan karier Iwan kini mulai menyusut. Kejaksaan Agung menangkapnya di Solo terkait dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit bank kepada Sritex yang merugikan keuangan negara mencapai Rp692 miliar.

Meski Sritex adalah perusahaan swasta, kasus ini tetap diusut karena kredit tersebut diberikan oleh perbankan milik negara, sehingga menimbulkan potensi kerugian negara. Selain itu, pemberian kredit dilakukan dengan melanggar ketentuan standar operasional prosedur (SOP) bank.

Iwan Setiawan Lukminto termasuk dalam figur sejarah industri tekstil di Indonesia. Ia berhasil membawa perusahaan keluarga ke panggung global dan mengangkat reputasi industri tekstil nasional.

Namun, kini PT Sritex telah dinyatakan pailit sejak Oktober 2024 dan berhenti operasi usaha sejak Maret 2025. Bahkan, saat ini timbul kasus hukum yang menjeratnya atas kasus korupsi yang melibatkan perusahaan dan dirinya sebagai mantan Direktur Utama.

Baca juga: Wamenaker minta Sritex tetap bayar pesangon menyusul penangkapan Dirut

Baca juga: Kejagung sudah periksa 55 saksi dalam kasus korupsi Sritex

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |