Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Agus Fatoni berharap perhatian Wapres Gibran dalam kunjungan kerjanya ke Jayapura dapat mempercepat upaya pembenahan infrastruktur mulai dari PPI Hamadi, Pasar Youtefa, Sekolah Rakyat serta RSUP Jayapura.
"Dengan pembenahan pada infrastruktur maka dampak perekonomian akan semakin lebih baik lagi," kata Agus disela-sela kunjungan Wapres Gibran di Sekolah Rakyat 29 Jayapura, Kamis (18/9).
Menurut Agus, apalagi khususnya di sektor perikanan yang memiliki potensi besar bagi perekonomian daerah.
"Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Hamadi yang dikunjungi Wapres menyimpan peluang besar untuk pengembangan usaha masyarakat," ujarnya.
Namun, ia menilai masih banyak sarana dan prasarana yang perlu dibenahi agar pelabuhan tersebut dapat berfungsi optimal.
“Potensi di PPI Hamadi cukup besar, hanya saja infrastruktur di pelabuhan ikan perlu dibenahi sehingga kami berharap perhatian Wapres bisa mempercepat upaya perbaikan agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” katanya.
Baca juga: BBPPKS: Wapres apresiasi fasilitas di Sekolah Rakyat 29 Jayapura
Dia menambahkan begitu juga pada pasar induk dan pasar rakyat yang mana merupakan pusat pertumbuhan ekonomi sehingga perlu ditata agar pedagang memiliki tempat berjualan yang layak dan nyaman.
“Pasar adalah tempat beredar uang dan pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena itu kami berharap ada dukungan dari pemerintah pusat untuk menata dan memperbaiki pasar agar aktivitas perdagangan bisa semakin meningkat,” ujarnya.
Untuk itu , hasil kunjungan Wapres diharapkan dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait, bahkan pemerintah daerah juga akan dilibatkan untuk menindaklanjuti kebutuhan prioritas di lapangan.
“Kami berterima kasih karena kunjungan ini memberi manfaat besar bagi Papua, khususnya dalam sektor perikanan dan perekonomian rakyat,” katanya.
Baca juga: Kunjungan Wapres ke PPI Hamadi perkuat sektor perikanan Papua
Baca juga: BP3OKP sampaikan aspirasi pembangunan kesehatan Papua ke Wapres
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.