Jakarta (ANTARA) - Produk olahan rempah asli Indonesia, seperti lada hitam, lada putih, dan kayu manis yang diolah serta disterilisasi oleh Natura Perisa Aroma (NPA) melalui lini bisnis Nekaboga, kini menarik minat negara-negara Timur Tengah dan Afrika untuk menjalin kerja sama ekspor.
"Banyak buyer dari berbagai negara yang tertarik dan melakukan penjajakan serius untuk kerja sama ekspor, terutama untuk komoditas unggulan seperti black pepper (lada hitam), white pepper (lada putih), turmeric (kunyit) dan cassia (kayu manis),” ujar Sales & Marketing Manager Nekaboga Laksmi Istikasari dalam keterangan tertulis pada Senin.
Menurut Laksmi, minat tersebut datang dari perusahaan asal Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kemudian Libya dan Somalia dari Afrika, serta India. Perusahaan negara lain tertarik untuk mengekspor produk rempah Indonesia setelah mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD Tangerang, Banten pada 15-19 Oktober.
Selama pameran berlangsung, Nekaboga menampilkan beragam produk rempah unggulan berbasis rempah-rempah khas Indonesia, seperti lada hitam, lada putih, kayu manis, kunyit, coriander (ketumbar), nutmeg (pala), long pepper (cabe jamu), galangal (lengkuas), ginger (jahe), mace (fuli pala), cubeba pepper (kemukus), java turmeric (temulawak), hingga tamarind (asam jawa).
Baca juga: Rempah dapat bantu turunkan kadar kolesterol dalam masakan berlemak
Beberapa negara tersebut bahkan telah mengajukan permintaan untuk pengiriman contoh rempah ke negaranya masing-masing sebagai tahap awal proses ekspor.
"Kualitas produk Nekaboga sudah teruji di berbagai negara. Selain itu, seluruh produk kami telah melalui pengujian laboratorium yang ketat, sesuai standar nasional maupun internasional," jelas dia.
Untuk menjamin mutu dan keamanan produk rempah dan bumbu di Indonesia, Nekaboga menjalankan bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari kemitraan dengan petani lokal, pengawasan mutu melalui laboratorium in-house berteknologi modern, hingga memastikan bisnis berjalan sesuai dengan prinsip sustainability (berkelanjutan).
Adapun seluruh bahan baku diperoleh langsung dari petani rempah di Indonesia, yang selama ini menjadi mitra utama dalam rantai pasok perusahaan.
Nekaboga tidak hanya membeli hasil panen, tetapi juga melakukan pemberdayaan dan pelatihan berkelanjutan kepada petani agar mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas, serta memenuhi kriteria dan sertifikasi produk yang ditetapkan.
Baca juga: Teh jahe jadi pilihan kala hidung tersumbat dan pencernaan terganggu
Untuk memperkuat brand awareness, Nekaboga menjalin kolaborasi strategis dengan berbagai mitra dan lembaga pemerintah. Kolaborasi itu menjadi fondasi kuat yang menopang reputasi Nekaboga di pasar global selama lebih dari 30 tahun.
“Melalui kemitraan ini, kami ingin memastikan keberhasilan ekspor rempah Indonesia juga memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil,” kata Laksmi.
Nekaboga juga menerapkan steam sterilization process, yakni teknologi sterilisasi dengan panas dari uap air yang memadukan suhu dan tekanan tinggi dalam waktu singkat untuk menekan jumlah mikroorganisme tanpa bahan kimia ataupun iradiasi.
Proses itu memastikan rempah-rempah yang dihasilkan aman secara mikrobiologi, bebas dari residu kimia, serta tetap mempertahankan karakter warna, aroma, dan kualitas alaminya.
"Selama tiga dekade kami menjaga komitmen pada kualitas dan keberlanjutan. Hasilnya, hampir 80 persen dari total produksi kami telah menjadi pasokan utama bagi berbagai industri makanan, penyedia layanan makanan, industri non-pangan, dan perusahaan ritel di luar negeri," kata Laksmi.
Saat ini, produk-produk Nekaboga telah diekspor ke berbagai negara seperti Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Taiwan, Amerika Serikat, serta sejumlah negara Eropa seperti Belanda, Swedia, dan Jerman.
"Rempah bukan hanya warisan budaya, tapi juga masa depan ekonomi Indonesia. Kami ingin membawa cita rasa rempah Nusantara ke lebih banyak negara dan membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing di panggung global," tutup Laksmi.
Baca juga: Suplemen kayu manis bisa ganggu efektivitas pengobatan
Baca juga: Pertahankan imun tubuh dengan konsumsi rempah saat musim hujan
Baca juga: Ragam kuliner khas Aceh yang kaya akan rempah
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































