Jakarta (ANTARA) - Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar Rp11,96 miliar dalam Southeast Asia Healthcare and Pharma Show 2025 (SEACare 2025) di Kuala Lumpur, Malaysia pada April lalu.
Atase Perdagangan Kuala Lumpur Aziza Rahmaniar Salam menyampaikan, keikutsertaan Indonesia diharapkan dapat meningkatkan diversifikasi produk ekspor. Keikutsertaan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam penyediaan produk kesehatan di kawasan.
"Capaian potensi transaksi sebesar Rp11,96 miliar menunjukkan bahwa produk kesehatan Indonesia berdaya saing dan semakin mendapat tempat di pasar internasional," ujar Aziza dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menghadirkan empat perusahaan, dengan yang ditampilkan antara lain, alat-alat kesehatan, peralatan medis, produk perawatan kesehatan, obat-obatan, dan suplemen.
Paviliun Indonesia juga memfasilitasi peserta dalam program penjajakan kerja sama bisnis (business matching) dengan buyer internasional. Selain itu, Paviliun Indonesia memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Graha Teknomedika dan Nufa Awana Sdn Bhd dengan target nilai transaksi sebesar Rp5 miliar dalam periode satu tahun.
Perwakilan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) menyampaikan, keikutsertaan dalam pameran di Kuala Lumpur memberikan dampak positif dalam memperluas akses pasar ekspor bagi produsen alat kesehatan Indonesia.
Berbagai produk unggulan diperkenalkan kepada calon mitra dan buyer dari Malaysia serta negara-negara Asia Tenggara lainnya. Pelaku usaha yang tergabung dalam ASPAKI mendapat berbagai manfaat yang mencakup promosi langsung, pembukaan jaringan baru, dan potensi kerja sama ekspor jangka panjang.
Baca juga: RI-Jepang perkuat kapasitas regulator alat kesehatan
Baca juga: Kemenkes dorong produksi alkes dalam negeri masuk pasar dunia
Baca juga: UI-Kemenkes hadirkan pelatihan regulasi alat kesehatan ASEAN-Jepang
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025