Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Wahida Baharudin Uppa mengapresiasi kebijakan pemerintah yang tidak sekadar menyalurkan bantuan namun menyalurkan bantuan yang mendukung pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Ini adalah wujud nyata dari keberpihakan negara kepada rakyat, tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi untuk bangkit, tumbuh, dan menjadi pelaku utama dalam pembangunan nasional," Wahida dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan program-program seperti PPSE (Program Pemberdayaan Sosial Ekonomi), KUBE (Kelompok Usaha Bersama), dan transformasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH menuju kemandirian ekonomi, merupakan langkah progresif dan visioner.
Partai PRIMA menegaskan bahwa penghapusan kemiskinan yang berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan jalan pemberdayaan. Memberikan rakyat alat produksi, pelatihan keterampilan, akses ke pembiayaan dan pasar, serta dukungan sistemik adalah bentuk penghormatan sejati terhadap martabat manusia.
Wahida juga mengingatkan bahwa masih ada tantangan yang membayangi, khususnya di wilayah urban, dan mendorong pemerintah untuk memperkuat strategi penanggulangan kemiskinan di kota-kota besar melalui perluasan cakupan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek daring, buruh harian, dan pedagang kecil.
Kemudian penyempurnaan sistem pendataan pekerja rentan, melalui sinergi antara Pemda, Dinas Ketenagakerjaan, dan komunitas akar rumput, serta integrasi program BSU dengan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan, agar menciptakan dampak jangka panjang dan berkelanjutan.
Partai PRIMA juga berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan di Indonesia.
"Partai PRIMA mendukung penuh target nasional penghapusan kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0 persen pada tahun 2026, dan akan terus memperjuangkan sistem sosial-ekonomi yang berkeadilan, berpihak pada produksi rakyat, dan mendorong distribusi kekayaan yang merata," ujarnya.
Partai PRIMA, kata Wahida, percaya bahwa sebuah bangsa baru akan benar-benar lahir ketika tidak ada satu pun rakyat yang hidup dalam ketertinggalan. Penurunan kemiskinan adalah awal dari babak baru perjuangan.
Dengan semangat juang yang menyala, Partai PRIMA menyatakan siap untuk terus bergerak bersama rakyat, menjadi kekuatan pelopor dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.
Partai PRIMA juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah dan seluruh elemen bangsa atas capaian positif dalam menurunkan angka kemiskinan nasional, sebagaimana diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 25 Juli 2025.
Data BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan nasional turun dari 8,57 persen pada September 2024 menjadi 8,47 persen atau sekitar 23,85 juta jiwa pada Maret 2025.
Penurunan tajam juga tercatat pada kategori kemiskinan ekstrem, dari 3,56 juta jiwa menjadi 2,38 juta jiwa, menandai langkah maju dalam memerangi ketimpangan paling parah. Di pedesaan, angka kemiskinan berhasil ditekan dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen.
"Capaian ini tidak dapat dilepaskan dari kerja keras dan kolaborasi lintas sektor: pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, organisasi sosial, serta masyarakat yang terus bergotong royong memperkuat pemulihan ekonomi dan memperluas jangkauan perlindungan sosial," tutur Wahida.
Baca juga: PRIMA ajak masyarakat tetap yakin atas perlindungan data pribadi
Baca juga: Wasekjen Prima: Kopdeskel Merah Putih jalan menuju kedaulatan ekonomi
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.