Tangerang (ANTARA) - Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FGI) Morinari Watanabe memberi penghormatan terakhir kepada jenazah atlet gimnastik artistik putra Indonesia, Naufal Takdir Al Bari (19), yang meninggal akibat kecelakaan saat latihan di Penza, Rusia, Kamis (24/9).
Dalam penghormatannya, Watanabe turut hadir dalam penerimaan jenazah di Terminal Cargo Jenazah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, setelah sebelumnya diterbangkan dari Rusia dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines TK56 dengan ketibaan sekitar pukul 18.57 WIB.
Pada kesempatan itu, Watanabe memberikan pin Olimpiade terhadap almarhum Naufal sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas perjuangan atlet berprestasi tersebut.
Baca juga: Jenazah atlet gimnastik tiba di tanah air
"Al Bari adalah atlet yang sangat berbakat, kami sudah mengirim dia ke training camp di Jepang, training camp di Rusia karena dia punya bakat," ucap Wa tanabe di Tangerang, Kamis.
Ia menyampaikan, bahwa Naufal sebagai pribadi santun dan dicintai banyak orang, baik saat menjalani latihan di Jepang maupun saat mengikuti pemusatan latihan di Rusia.
Oleh karenanya, semangat dan tekad Naufal dalam mengejar cita-cita dan prestasi akan tetap hidup bersama keluarga besar gimnastik dunia.
"Dia punya keinginan yang kuat, dia sangat baik, dan dia siap untuk mengikuti Olimpiade. Tapi dengan saat ini jadi tidak bisa, dan saya yakin almarhum Naufal akan selalu dikenang dalam dunia gimnastik," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyampaikan, bahwa jajarannya turut memberikan penghormatan setinggi-tingginya atas kepergian atlet terbaik yang telah berjuang untuk Indonesia.
Menurutnya, teladan dari almarhum Naufal patut diberikan apresiasi oleh negara karena telah rela berjuang mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk tanah air.
"Naufal adalah pahlawan kita, Naufal adalah kebanggaan kita. Oleh karena itu mari kita berikan doa agar almarhum diterima di sisi Allah," ujarnya.
Baca juga: Presiden senam dunia kunjungi rumah mendiang Naufal Takdir di Gresik
Dia mengungkapkan, sikap dan perjuangan dari almarhum Naufal ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh atlet Indonesia untuk bisa berjuang dan memberikan prestasi bagi bangsa.
"Pada kesempatan ini kami pun menyampaikan terima kasih kepada FGI atas tekad yang luar biasa mengirim atlet berjuang keluar negeri, tapi ini adalah pengorbanan Naufal untuk Indonesia," kata dia.
Sebelumnya, talenta muda gimnastik artistik putra, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di Penza, Rusia, Kamis (25/9) WIB.
Berdasarkan keterangan resmi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), Jumat, atlet berusia 19 tahun itu mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit G.A. Zakharyin akibat kecelakaan saat latihan.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa," ujar Ketua Umum FGI Ita Yuliati.
Naufal merupakan salah satu pesenam potensial Indonesia yang dipersiapkan tampil pada Kejuaraan Dunia ke-53 FIG Artistic Gymnastics 2025 di Jakarta, SEA Games 2025 Thailand, serta diproyeksikan menuju Olimpiade 2028 Los Angeles.
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.