Pratinjau Indonesia vs Zambia: Wajib curi poin pada laga perdana

5 hours ago 2

Doha (ANTARA) - Timnas Indonesia U17 asuhan pelatih Nova Arianto akan membuka perjalanannya di fase grup Piala Dunia U17 2025 dengan menghadapi wakil Afrika, Zambia, di lapangan tujuh Aspire Academy, Doha, Qatar, Selasa.

Kedua tim memiliki kesamaan dalam status sebagai debutan via jalur kualifikasi. Indonesia memang tampil untuk kedua kalinya di ajang Piala Dunia U17 pada tahun ini, namun pada 2023, Indonesia menjadi salah satu peserta karena menjadi tuan rumah.

Indonesia lolos ke Piala Dunia U17 setelah menjadi juara grup pada Piala Asia U17 2025, dan sempat melaju sampai perempat final sebelum kalah 0-6 dari Korea Utara.

Sedangkan Zambia berhak tampil di ajang besar ini, setelah lolos fase grup sebagai peringkat kedua pada fase grup Piala Afrika U17 2025. Pada turnamen itu, Zambia hanya melangkah sampai perempat final sebelum dihancurkan Burkina Faso, juga sebagaimana Indonesia, dengan kekalahan 0-6.

Catatan bagus pada dua pertandingan terakhir

Calon lawan Indonesia, Zambia, memiliki catatan bagus pada dua pertandingan uji coba terakhir yang mereka jalani sebelum berangkat ke Doha, Qatar, untuk tampil di Piala Dunia U17. Zambia berhasil menang 3-1 atas raksasa Amerika Utara, Meksiko, dan menang 3-0 atas Kaledonia Baru pada laga-laga yang berlangsung di Uni Arab Emirat.

Pada kedua pertandingan uji coba terakhir itu, penyerang Abel Salim Nyirongo dan bek Jonathan Kalimina selalu menyumbang gol. Sebagai penyerang tengah, Abel Salim memang memiliki tinggi badan yang cukup baik untuk usianya yakni 179 cm, sedangkan Jonathan memiliki tinggi 174 cm.

Keunggulan fisik jelas menjadi salah satu keunggulan Zambia dan tim-tim Afrika lainnya atas Indonesia. Sehingga bek-bek tengah Indonesia seperti Putu Panji dan Matthew Baker akan harus fokus 100 persen untuk meladeni ancaman baik duel-duel udara, maupun duel-duel dalam situasi satu lawan satu.

Baca juga: Jadwal laga pertama timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 malam ini

Di kubu Indonesia, pasukan Nova Arianto tidak mencatatkan kemenangan dalam tiga uji coba terakhirnya. Indonesia kalah 1-2 dari Paraguay, bermain imbang 0-0 dengan tim Afrika Pantai Gading, dan bermain imbang 1-1 dengan tim Amerika Tengah, Panama.

Namun hasil-hasil itu jelas bukan patokan kekuatan sebenarnya timnas U17. Pelatih Nova Arianto pun dalam beberapa kesempatan pernah menyatakan bahwa secara fisik dan taktik anak-anak asuhnya sudah cukup baik, tetapi masalah mental masih menjadi kendala, terutama karena pasukannya merupakan pemain-pemain muda.

Timnas jelas masih memiliki peluang untuk minimal mendapatkan satu poin dari laga ini. Evandra Florasta dan Muhammad Zahaby Gholy dengan kelebihan teknisnya dapat diandalkan untuk menyuplai bola-bola matang kepada para pemain depan seperti Mierza Firjatullah dan Fadly Alberto Hengga.

Beban laga pembukaan

Timnas Indonesia U17 memiliki catatan naik-turun saat melakoni laga pembukaan suatu turnamen. Pada Juli 2024, saat masih mengusung nama timnas U16, tim ini menang 3-0 atas Singapura pada Piala AFF U16 2024.

Indonesia kemudian mampu menang 1-0 atas Kuwait pada laga pembukaan kualifikasi Piala Asia U17 2025, kalah 0-1 dari Korea Selatan pada pertandingan pertama fase grup Piala Asia U17 2025, dan bermain imbang 2-2 dengan Tajikistan pada pertandingan pembukaan Piala Kemerdekaan 2025.

Laga pembukaan jelas menimbulkan beban tersendiri, namun hal itu pun akan dirasakan oleh tim lawan. Sehingga asa untuk memanfaatkan tekanan dan beban di laga pembukaan, sekiranya dapat dimaksimalkan timnas Indonesia untuk memetik hasil maksimal atas Zambia.

Baca juga: Pengamat sebut laga lawan Zambia kunci Indonesia lolos ke fase gugur

Baca juga: Raihan tiga poin di laga awal jadi target pertama Alberto Hengga

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |