Jakarta (ANTARA) - Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali menghadirkan China Center sebagai pusat pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) pariwisata sekaligus ruang kolaborasi promosi budaya juga pariwisata antara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Indonesia.
"Peresmian China Center ini sebagai sebuah inisiatif kerja sama internasional yang sangat kami sambut dengan antusias dan penuh harapan," kata Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Dalam peresmiannya di Bali, Minggu (1/6), Ida mengatakan pengoperasian center itu akan bekerja sama dengan Jiangxi Science and Technology Normal University. Kolaborasi disebut menjadi bukti kuat dari komitmen bersama untuk mempererat hubungan kerja sama antar institusi pendidikan.
Baca juga: PFN buka pintu kerja sama global dengan industri penyiaran Tiongkok
Program-program yang ada di China Center merupakan program kolaboratif yang di antaranya mencakup promosi pendidikan pariwisata, pertukaran budaya, integrasi industri, dan pengembangan potensi kerja sama antara Tiongkok dan Indonesia.
China Center juga menyediakan layanan seperti pengenalan budaya Tiongkok, konsultasi informasi Tiongkok, serta pendidikan dan pelatihan yang tidak hanya diberikan kepada lingkup civitas akademika Poltekpar Bali tapi juga masyarakat.
Ida melanjutkan kolaborasi itu diharapkan dapat menciptakan sinergi yang positif dan saling menguntungkan, baik dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, program pelatihan bersama, penelitian kolaboratif, maupun promosi kebudayaan lintas negara.
Baca juga: ICPI tekankan pentingnya pemahaman pariwisata berbasis komunitas
Center itu juga diharapkan bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan budaya, pendidikan, dan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan institusi-institusi lainnya di masa depan.
Menteri Departemen Propaganda Partai Komite Provinsi Jianxi Lu Xiaoqing menambahkan beberapa tahun terakhir hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia terus berlanjut.
Kerja sama itu merambah di segala bidang seperti politik, ekonomi, dan budaya, menunjukkan momentum pembangunan yang kuat dan memasuki tahap baru dalam membangun masa depan bersama untuk kepentingan masyarakat.
Baca juga: KTT "Belt and Road" umumkan dua proyek kerja sama Indonesia-Tiongkok
Lu menekankan Presiden Xi Jinping melihat persahabatan antara keduanya sudah terjalin di dalam masyarakat sendiri.
“Seperti Jiangxi dan Bali dengan pemandangan nan indah dari pegunungan, sungai, dan laut. Saya berharap masyarakat kedua tempat akan sering saling mengunjungi dan seiring menjadi sahabat karib,” katanya.
Lu berharap kerja sama dan pertukaran antara kedua negara akan membuahkan hasil lebih banyak dan memberi manfaat bagi masyarakat pada khususnya," kata Lu.
Baca juga: Indonesia dan Guangxi Tiongkok perkuat kerja sama pendidikan vokasi
Secara terpisah, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Martini M. Paham menekankan pengembangan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia pariwisata merupakan salah satu faktor kunci dalam upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang pariwisata, serta meneguhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ujar Martini.
Selanjutnya Martini menyatakan Tiongkok merupakan salah satu negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia.
Tercatat jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebesar 1,19 juta pada tahun 2024 atau meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara pada kuartal pertama 2025, jumlah kunjungan wisman Tiongkok sebanyak 279.040 kunjungan. Tumbuh sebesar 1,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebanyak 275.863 kunjungan.
Baca juga: LPOI-China resmikan Indonesia China Cultural and Training Center
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025