PM Spanyol: Meski Gaza damai, pelaku genosida harus tanggung jawab

5 hours ago 2

Oviedo, Spanyol (ANTARA) - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menegaskan pada Selasa bahwa perdamaian di Gaza tidak boleh dicapai dengan mengorbankan keadilan, seraya menekankan bahwa pihak-pihak yang terlibat atas kekejaman harus dimintai pertanggungjawaban.

“Perdamaian tidak boleh berarti melupakan; tidak boleh berarti impunitas,” kata Sanchez dalam wawancara dengan stasiun radio Cadena SER.

“Mereka yang menjadi aktor utama dalam genosida yang terjadi di Gaza harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” lanjutnya menegaskan.

Dia mengenang pengalamannya saat bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama Perang Kosovo, yang diakhiri dengan vonis kejahatan perang terhadap sejumlah pihak yang terlibat.

“Kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ujarnya. “Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.”

Sanchez menegaskan bahwa Spanyol dan Eropa akan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, tidak hanya dalam rekonstruksi Gaza tetapi juga dalam membentuk solusi dua negara yang berlandaskan hukum internasional.

PM Spanyol itu juga tidak menutup kemungkinan pengiriman pasukan negaranya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian di Gaza.

Pemimpin Spanyol itu menambahkan bahwa Madrid akan mempertahankan embargo senjata terhadap Israel “hingga gencatan senjata benar-benar terwujud dan proses menuju perdamaian berjalan secara permanen.”

“Penting bahwa kekerasan telah berakhir,” katanya. “Kini kita memiliki kesempatan untuk membuka dialog yang jujur antara Israel dan Palestina serta menuju pengakuan dua negara.”

Sehari sebelumnya, Sanchez berangkat ke Mesir untuk menghadiri penandatanganan kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: PBB diminta awasi masa depan Gaza, bukan Donald Trump atau Tony Blair

Baca juga: Indonesia siap dukung rekonstruksi Gaza usai gencatan Hamas-Israel

Baca juga: ABC: Aktivis Australia dari flotila Gaza dianiaya saat ditahan Israel

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |