Pamekasan (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madura membantu sambung listrik baru bagi warga miskin dan kurang mampu di wilayah itu.
"Bantuan sambungan listrik baru ini terealisasi berkat sumbangan dari pegawai PLN sebagai bentuk komitmen guna mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program Light Up The Dream (LUTD)," kata Asisten Manajer Keuangan dan Umum PLN UP3 Madura, Kharisma Nur Khakim di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Ia menjelaskan, program LUTD kali ini mengusung semangat kemerdekaan dengan tema Terangi Negeri, Wujudkan Indonesia Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, dan Indonesia Maju.
Menurut Khakim, melalui program tersebut PLN menginginkan terwujudnya pemerataan akses energi, sekaligus untuk memperkuat rasa persatuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Di Madura ini, ada 100 rumah yang menjadi sasaran program ini dan mereka tersebar di empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep," katanya.
Baca juga: PLN beri sambungan listrik gratis pada 295 rumah di Sulselrabar
Sementara di Pamekasan salah satu warga yang menjadi sasaran program tersebut adalah Kamilah.
Ia merupakan guru honorer asal Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan.
"Program ini sangat membantu kami. Sebab selama ini penerangan di rumah terpaksa melakukan sambungan ke rumah tetangga," ujar Kamilah.
Ibu dua orang anak ini menuturkan, dirinya tidak bisa memiliki KWH meter sendiri, karena belum mampu melakukan sambungan listrik baru.
"Alhamdulillah di HUT Kemerdekaan RI kali ada program dari PLN, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan uang menyambung PLN," kata perempuan yang mengaku hanya memiliki penghasilan rata-rata Rp800 ribu per bulan itu.
Baca juga: PLN UID Sumut pasang gratis sambungan listrik untuk 4.500 keluarga
Dengan sambungan listrik mandiri di rumahnya itu, Kamilah ini bisa lebih leluasa dalam menggunakan listrik, terutama dalam mengerjakan materi pembelajaran untuk para siswanya.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
