Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai pemerintah dan para pihak terkait perlu menghadirkan penanganan yang cepat dan masif terhadap kasus filisida atau pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya.
"Saya setuju bahwa ini sudah darurat, sehingga dibutuhkan penanganan kedaruratan yang cepat, masif, dan sinergi lintas sektor antara pemerintah, swasta, juga berbagai lapisan dan unsur masyarakat,” kata Hidayat, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Tanggapi pembunuhan anak, KPAI: Faktor ekonomi sebabkan filisida
Hal tersebut dia sampaikan guna menanggapi catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mencatat bahwa Indonesia berada dalam kondisi darurat filisida.
Berdasarkan data KPAI, tercatat lebih dari 60 kasus filisida terjadi pada sepanjang tahun 2024. Sementara itu, menurut data Simfoni PPA, terdapat 3.434 kasus kekerasan orang tua terhadap anaknya di tahun 2024.
“Kasus kekerasan orang tua terhadap anak ternyata merupakan ketiga terbesar dari sisi status pelaku berdasarkan hubungannya dengan korban, bahkan sebagian menyebabkan korban anak meninggal dunia," ujar Hidayat yang juga merupakan anggota Komisi VIII DPR RI itu.
Hidayat mengaku prihatin terhadap darurat filisida yang dialami anak-anak menambah kedaruratan lain yang mereka terima dari lingkungan eksternal. Di antaranya, adalah darurat judi online, darurat narkoba, kasus anak-anak membunuh orang tuanya sendiri, maupun sebaliknya
Hidayat menilai, dalam kasus filisida, salah satu pemicunya adalah masalah ekonomi. Menurutnya, kasus itu bisa dicegah jika pemenuhan kesejahteraan sosial ibu dan anak diberikan oleh negara.
Ia meminta pemerintah untuk memprioritaskan program kerja untuk menuntaskan beragam masalah kedaruratan pada anak.
Baca juga: Pasutri di Bekasi jadi tersangka pembunuhan anak sendiri
Baca juga: Menteri Arifah tekankan sinergi tangani kekerasan anak berujung tewas
Menurut Hidayat, persoalan yang berkaitan dengan anak, mulai dari perundungan, pelecehan, hingga filisida perlu dituntaskan karena misi Indonesia Emas pada 2045 hanya dapat dicapai apabila anak-anak Indonesia dapat bertumbuh kembang dalam kondisi optimal.
“Potensi Indonesia Emas hanya bisa dicapai jika anak-anak Indonesia dapat tumbuh kembang dalam kondisi optimal, tidak terbelenggu dan kehilangan motivasi, karena mereka tumbuh berkembang di tengah dunia, bahkan ayah dan ibunya sendiri yang jahat pada anak," kata dia.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025