Peserta Magang Nasional 2025 di Sulbar mulai jalani pemagangan

5 days ago 5

Mamuju, Sulbar (ANTARA) - Sebanyak 115 peserta dari 600 pendaftar program Magang Nasional 2025 di Provinsi Sulawesi Barat telah dinyatakan lulus dan sebagian di antaranya mulai menjalani pemagangan di sejumlah perusahaan.

"Beberapa peserta di antaranya sudah mulai menjalankan program pemagangan di sejumlah perusahaan di Sulbar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulbar Andi Farid Amri di Mamuju, Sulbar, Selasa.

Saat ini, kata Farid, masih terdapat 38 kuota yang belum terisi dikarenakan beberapa perusahaan tidak mendapatkan calon peserta magang yang sesuai dengan kualifikasi dan persyaratan minimal yang ditentukan oleh perusahaan selaku penyelenggara magang.

"Untuk itu, dengan pertimbangan bahwa masih ada perusahaan yang belum menyelesaikan seleksi peserta, maka proses seleksi masih terus berlanjut dan pengumuman akhir pada 22 Oktober 2205," jelasnya.

Program Magang Nasional itu, kata Farid, memberi manfaat besar bagi daerah.

Program tersebut, menurut dia, tidak hanya membuka kesempatan bagi lulusan sarjana dan diploma untuk memperoleh pengalaman kerja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perusahaan mitra dan perekonomian daerah.

"Serta, menjadi langkah strategis dalam menyiapkan tenaga kerja muda yang kompeten, produktif dan siap bersaing di dunia kerja," ujar Farid.

Program Magang Nasional itu juga, lanjutnya, selaras dengan Panca Daya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Program ini menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Lulusan perguruan tinggi bisa langsung mengenal dunia kerja profesional, sementara perusahaan mendapat kesempatan membina calon tenaga kerja potensial," terang Farid.

Bagi peserta lulusan sarjana dan diploma program Magang Nasional, kata dia, menjadi sarana untuk mengasah keterampilan kerja dan memahami budaya profesional di berbagai sektor usaha, mulai dari industri, perbankan, media hingga UMKM.

Peserta juga mendapatkan uang saku sesuai UMK, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, pendampingan profesional serta sertifikat resmi setelah menyelesaikan masa magang.

"Dengan bekal tersebut, para peserta diharapkan lebih siap memasuki dunia kerja dan memiliki nilai tambah ketika melamar pekerjaan di kemudian hari," katanya.

Sementara, bagi perusahaan mitra, program magang itu memberi peluang untuk menjaring sumber daya manusia potensial sejak dini.

"Melalui proses magang, perusahaan dapat mengenal kemampuan calon tenaga kerja secara langsung, sekaligus berkontribusi dalam peningkatan kompetensi generasi muda," ujar Farid.

Selain itu, tambahnya, keterlibatan perusahaan dalam program itu memperkuat kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah dalam pembangunan ketenagakerjaan nasional.

Secara lebih luas, menurut Farid, pelaksanaan program Magang Nasional juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Dengan meningkatnya ketrampilan tenaga kerja muda, produktivitas sektor usaha di daerah pun ikut terdorong. Selain itu, program ini membantu mengurangi angka pengangguran terdidik dan mendorong tumbuhnya iklim ketenagakerjaan yang sehat dan berkelanjutan," jelas Farid.

Baca juga: Airlangga: Magang Nasional jembatani “gap” dunia pendidikan-kerja

Baca juga: Menaker sebut kuota Magang Nasional 2026 sebanyak 100 ribu orang

Baca juga: Program Magang Nasional 2025 tahap I resmi dilaksanakan

Pewarta: Amirullah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |