Jakarta (ANTARA) - Atlet selancar ombak Indonesia Bronson Meydi berhasil menjuarai ajang Liga Surfing Dunia (World Surf League) Qualifying Series (QS) 6000 2025 di Siargao, Filipina, Kamis.
"Wow, saya tidak percaya, Final yang gila. Ombaknya pelan dan menguntungkan saya, jadi ya, ini keberuntungan," ujar Bronson usai perlombaan, seperti disiarkan WSL.
Bronson meraih gelar juara setelah mencetak total angka 15,33 poin dengan dua nilai ombak tertinggi, yakni 6,50 dan 8,83.
Nilai tersebut lebih unggul dari kompetitornya peselancar asal Australia Ben Lorentson yang mencatatkan 14,70 poin dengan dua nilai ombak tertinggi 8,17 dan 6,53.
"Setelah dia mencetak angka 8, saya langsung berpikir, 'Oh, saya harus mencetaknya sekarang juga.' Jadi ya, beruntung ombak besar itu datang dan bersemangat untuk mencetak angka 8,8," kata Bronson.
Sepanjang WSL QS 6000 Siargo menuju final, Bronson mengalahkan unggulan peselancar Australia Dane Henry pada perempat final dan peselancar Australia lainnya Harley Walters pada semifinal.
Baca juga: Bronson Meydi siap untuk WSL Newcastle usai lolos Challenger Serries
Bronson menunjukkan penampilannya yang luar biasa dengan trik alley-oop atau gerakan saat peselancar melompat ke udara dan berputar ke arah ombak (kebalikan dari air reverse) yang diganjar skor masing-masing 9,67 dan 9,87.
Namun, kemenangan peselancar berusia 21 tahun itu atas Ben Lorentson di final sebagian besar berkat kombinasi dua putaran yang agresif.
Sementara itu, hubungan Bronson yang sudah erat dengan Filipina semakin erat hari ini dengan kemenangan QS pertamanya.
Gelar Bronson sebelumnya ia raih di San Juan, La Union, Filipina. Saat itu, peselancar kelahiran Sumbawa, NTB, tersebut sukses menyandang predikat juara World Junior Championship 2024 pada awal tahun ini.
"Setiap kali saya menang, selalu di Filipina. Luar biasa, saya suka tempat ini," ujar Bronson.
Baca juga: Rio Waida lolos ke 16 besar WSL Tahiti Pro usai selamat dari eliminasi
Baca juga: Ketut Agus tempati No.1 Asia WSL QS usai juarai Korea Open 2025
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































