Jakarta (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengamanatkan kepada para prajurit muda TNI untuk tidak melupakan sejarah perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan.
Pesan itu disampaikan saat memimpin Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Khusus (Pusdiklatpassus) TNI Angkatan Darat, Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu.
"Prajurit-prajurit muda yang di depan saya, tidak boleh sekali-sekali melupakan sejarah. Bahwa nenek moyang kita, bahwa kakek-kakek kita, eyang-eyang kita, orang tua kita, pernah dijajah, pernah diperbudak, pernah diperlakukan lebih rendah dari binatang," kata Presiden dalam amanatnya.
Presiden Prabowo bangga melihat semangat dan disiplin para prajurit yang siap mengabdi dan berkorban demi negara.
“Menjadi prajurit adalah suatu kehormatan, tapi juga suatu panggilan dan juga suatu kesiapan untuk berkorban. Saya bangga melihat saudara-saudara, saya bangga melihat kerelaan saudara untuk berkorban,” ujarnya.
Presiden menekankan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang perjuangan melawan penjajahan. Karena itu, bangsa Indonesia butuh tentara yang kuat.
Kepala Negara menegaskan tidak ada bangsa yang bisa merdeka tanpa kekuatan militer yang tangguh. Meski Indonesia cinta damai, pengalaman pahit masa lalu menjadi pelajaran penting agar kedaulatan dan kekayaan negara tetap terjaga.
Salah satu pengalaman pahit yang dimaksud, adalah munculnya gangguan terhadap kedaulatan bangsa setiap kali Indonesia mau bangkit untuk mensejahterakan rakyatnya.
“Kekayaan kita dirampok, kita diadu domba di antara kita. Karena itu, saya Presiden Republik Indonesia yang telah disumpah untuk memegang teguh undang-undang. Saya akan menjalankan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab,” katanya.
Baca juga: Presiden kukuhkan pimpinan Kopassus, Marinir, Korpasgat bintang tiga
Baca juga: Presiden sengaja bawa menteri ke Akmil untuk lihat semangat prajurit
Baca juga: Presiden cek markas Resimen Kavaleri Berkuda, puji dedikasi prajurit
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.