Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menilai pertunjukan musikal bisa menjadi medium advokasi isu sosial sekaligus penggerak ekonomi kreatif.
"Inilah bukti bahwa seni pertunjukan adalah bagian penting dari ekonomi kreatif: ia menggerakkan emosi, menyuarakan isu penting, sekaligus membuka peluang ekonomi bagi para pelakunya. Seni seperti ini dapat menjadi the new engine of growth (mesin baru pertumbuhan) yang menggabungkan nilai budaya, sosial, dan ekonomi,” ujar Irene tentang pertunjukan musikal "Perempuan Punya Cerita" dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Wamen Ekraf Irene menyampaikan apresiasinya terhadap keberanian pelaku seni mengangkat isu perempuan melalui karya kreatif. Selain isu sosial, karya musikal itu juga menawarkan inovasi artistik, salah satunya adalah segmen musikal horor.
Baca juga: Indonesia Kaya kembali hadirkan Musikal Keluarga Cemara
"Kedua cerita yang ditampilkan sangat relevan dengan realitas sosial kita. Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga meningkatkan awareness (kewaspadaan), terutama di kalangan anak muda, agar orang tua dan guru lebih peka terhadap fenomena nyata," kata Wamen Ekraf Irene.
Pertunjukan musikal dapat diisi dengan pesan sosial yang sarat sehingga dapat menjadi gerakan yang membawa perubahan positif bagi masyarakat. Pandangan itu sejalan dengan visi Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mendorong karya kreatif yang tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga relevan dengan isu sosial.
Kehadiran pemerintah melalui Wamen Ekraf Irene Umar menegaskan dukungan terhadap subsektor seni pertunjukan sebagai salah satu motor penting dalam ekosistem ekonomi kreatif. Menurut Irene kolaborasi lintas sektor antara komunitas seni, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar seni pertunjukan terus berkembang dan memberi dampak ekonomi sekaligus sosial.
Kehadiran karya seni yang mengangkat isu perempuan menunjukkan bahwa seni pertunjukan memiliki kekuatan untuk menggerakkan ekonomi, merawat kebudayaan, dan menjadi wadah refleksi sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat.
"Perempuan Punya Cerita" menceritakan Anya, seorang siswi remaja korban perundungan, dan Jami, seorang ibu tunggal yang berjuang menghadapi tekanan ekonomi dan sosial. Disutradarai Ara Ajisiwi dengan penampilan Nala Amrytha, Gerry Gerardo, Gabriel Harvianto, Uli Herdi, dan Tan Hadian, karya ini memperlihatkan bagaimana seni pertunjukan dapat menyampaikan pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Veronica: Isu kesetaraan gender & anak tak boleh jadi agenda sampingan
Baca juga: Festival Film Perempuan Internasional Aswan soroti isu gender
Baca juga: Andy Yentriyani: Komnas Perempuan gigih kenalkan publik isu femisida
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.