Pertamina raih Bina UMKM Award komitmen berdayakan wirausaha perempuan

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) lewat program PFpreneur yang dilaksanakan Pertamina Foundation dan Bananania meraih penghargaan platinum sebagai Pembina UMKM dan UMKM Binaan di ajang 2nd Bina Mitra UMKM Award 2025 karena konsisten memberdayakan UMKM.

Vice President CSR & SMEPP Pertamina Rudi Ariffianto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu mengatakan, Pertamina setiap tahunnya memiliki program yang mendorong UMKM Indonesia terus berinovasi dan tumbuh berkelanjutan, salah satunya adalah PFpreneur yang berfokus pada peningkatan daya saing wirausaha perempuan.

"UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia sehingga Pertamina yang beroperasi di seluruh Indonesia, mempunyai tanggung jawab untuk turut memberdayakannya. Setiap tahunnya bergulir program untuk para UMKM, mulai dari PFpreneur, UMK Academy, dan Pertapreneur Aggregator serta pemberian sertifikasi dan akses pameran hingga business matching dengan investor," ujar Rudi.

Dengan beragam program tersebut, kata dia, Pertamina memastikan bahwa UMKM binaan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menembus pasar global.

PFpreneur menjadi program pemberdayaan UMKM yang membangun fondasi kokoh untuk pertumbuhan dan keberlanjutan usaha para wirausaha perempuan. Lima tahun terakhir, PFpreneur yang dilaksanakan oleh Pertamina Foundation itu telah melatih 6.325 wirausaha perempuan dan 903 di antaranya diberikan stimulan modal serta inkubasi bisnis.

Baca juga: Pertamina NRE edukasi EBT kepada generasi muda dan komunitas akademik

Para wirausaha perempuan dibina dengan lima jenis program, yaitu program perizinan atau legalitas usaha, program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, program akses pasar, program peningkatan kualitas produksi dan proses bisnis, dan program pengelolaan keuangan usaha.

Selain itu, bagi wirausaha terbaik akan memperoleh bantuan alat produksi sebagai penunjang usaha.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari menjelaskan PFpreneur dirancang dengan pendekatan berbasis ekosistem terpadu dan berkelanjutan.

"Ciri khas dari program PFpreneur adalah pembinaannya yang terus-menerus dengan rangkaian pelatihan dan kurasi hingga inkubasi bisnis selama tiga bulan dan evaluasi berkala," tutur Agus.

Selama proses terpadu, kata dia, para wirausaha perempuan yang tergabung ke dalam PFpreneur mendapatkan pendampingan intensif dari mentor-mentor berpengalaman yang memiliki latar belakang yang beragam, di antaranya dari kalangan pelaku bisnis, akademisi maupun praktisi di bidang kewirausahaan.

Baca juga: Pertamina kaji pengalihan porsi impor migas dari negara lain ke AS

Salah satu kisah sukses UMKM binaan program PFpreneur adalah Bananania yang bergerak di sektor olahan makanan berbasis pisang yang didirikan oleh Sofyani Mirah. Berlokasi di Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak 2019, Bananania telah berhasil memproduksi beraneka ragam produk seperti keripik pisang, granola pisang, tepung pisang, cookies granola, dan rambak pisang.

Kisah Bananania di dalam ekosistem pembinaan UMKM Pertamina, dimulai dari terpilih menjadi UMKM terbaik PFpreneur tahun 2020. Dari PFpreneur, Bananania kemudian terpilih untuk mengikuti UMK Academy dan terpilih menjadi pemenang kategori Go Global.

Bersama Pertamina, Bananania mengikuti beragam pameran nasional dan internasional, salah satunya Trade Expo Indonesia 2024 hingga membuahkan kerja sama dengan lokapasar (marketplace) dari Kanada, Archipelago.

Dalam produksinya, Bananania menerapkan prinsip green economy yang memanfaatkan energi terbarukan untuk membantu proses produksi sehingga dapat menekan biaya produksi sebanyak 40 persen. Tidak hanya itu, pendekatan zero waste product juga dilakukan dengan mengolah limbah hasil produksi menjadi produk layak guna dan memiliki nilai ekonomis seperti lilin dan sabun yang dihasilkan dari sisa minyak goreng.

Kemudian, kulit pisang yang diolah dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan eco enzyme yang dimanfaatkan sebagai fertilizer pohon pisang yang nantinya buahnya akan diolah menjadi produk-produk Bananania.

Sofyani mengatakan PFpreneur menjadi pintu yang membuat usahanya berkembang pesat sampai saat ini.

"Sebelum ikut PFpreneur, omzet kami menyentuh Rp10 juta per bulan dengan pencatatan keuangan masih ditulis manual. Namun, kini karena pendampingan intensif dari Pertamina, omzet kami menyentuh Rp250 juta per bulan, produk berkualitas ekspor, dan pencatatan keuangan kami sudah sepenuhnya digital serta berani untuk menerapkan green economy pada rantai produksi. Pendampingan berkelanjutan dari Pertamina ini yang menjadikan kami bisa naik kelas," ungkap Sofyani.

Baca juga: ESDM sebut Pertamina cari mitra untuk garap 500 "idle well"

Baca juga: Pertamina dorong kemandirian perempuan Suku Bajo lewat Rumah BUMN

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |