Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana senilai Rp32 triliun dari lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) yang mencatatkan penawaran masuk mencapai Rp109 triliun.
Dikutip dari keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dikutip di Jakarta, Selasa, permintaan tertinggi tercatat untuk seri FR0104 (pembukaan kembali) dan FR0103 (pembukaan kembali) masing-masing sebesar Rp37,47 triliun dan Rp32,47 triliun.
Untuk seri FR0104, pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp5,95 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,15000 persen. Seri ini jatuh tempo pada 15 Juli 2030.
Sementara seri FR0103 dimenangkan lebih besar dari seri FR0104, yakni sebesar Rp7,25 triliun, meski penawaran masuknya lebih rendah. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini sebesar 6,56997 persen dan jatuh tempo pada 15 Juli 2035.
Di samping kedua seri itu, pemerintah menyerap dana sebesar Rp4,8 triliun dari seri FR0106 (pembukaan kembali) yang menerima penawaran masuk Rp12,59 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini 6,88993 persen dan jatuh tempo 15 Agustus 2040.
Seri FR0107 (pembukaan kembali) dimenangkan sebesar Rp4,05 triliun dari penawaran masuk Rp9,96 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,99633 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2045.
Seri FR0102 (pembukaan kembali) dimenangkan senilai Rp4,25 triliun dari penawaran masuk Rp5,34 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,02000 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2054.
Dari seri FR0105 (pembukaan kembali) diraup dana sebesar Rp3,7 triliun dari penawaran masuk Rp4,35 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 7,04997 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.
Sedangkan dari seri SPN, pemerintah hanya menyerap dana dari seri SPN12260702 (pembukaan kembali) sebesar Rp2 triliun. Penawaran masuk yang tercatat untuk seri ini sebesar Rp5,81 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,82000 persen dan jatuh tempo 2 Juli 2026.
Sementara dari seri SPN03251015 (penerbitan baru), pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk sebesar Rp1 triliun.
Baca juga: Pemerintah serap Rp30 triliun dari lelang 8 seri SUN
Baca juga: Minat lelang SUN lelang 1 Juli melonjak hingga Rp121,68 triliun
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.