Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan digitalisasi terhadap 7.721 koleksi artefak sebagai bentuk pelestarian budaya dan peningkatan akses publik melalui platform daring serta pameran virtual guna memperluas jangkauan informasi hingga tingkat internasional.
Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mengatakan proses digitalisasi menggunakan fotografi resolusi tinggi merekam detail artefak secara presisi.
"Digitalisasi itu langkah strategis agar warisan budaya diakses luas tanpa mengurangi nilai aslinya," ujarnya saat ditemui di Mataram, Kamis.
Museum NTB mengunggah hasil digitalisasi ke basis data daring yang memuat sejarah, bahan, dimensi, dan konteks budaya. Sistem informasi museum mempermudah pencatatan, penyimpanan, dan pencarian data koleksi secara cepat, akurat, serta terintegrasi.
Baca juga: Museum NTB makin diminati wisatawan mancanegara
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Layanan dan Edukasi Museum NTB Heru Indriawan mengatakan perawatan fisik dilakukan konservator terlatih dengan metode pembersihan kering dan pengendalian kelembaban ruangan.
Menurutnya, prosedur itu menjaga kestabilan kondisi artefak, mencegah kerusakan, serta mempertahankan keaslian dan nilai sejarahnya untuk generasi mendatang.
"Kami mengajak publik menjelajahi koleksi museum secara digital dari mana saja sampai teknologi menjadi pintu menuju ruang pengetahuan," kata Heru.
Baca juga: Museum NTB pamerkan koleksi sejarah gunung purba di Rinjani Color Run
Museum NTB melakukan digitalisasi terhadap 10 kategori koleksi meliputi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika dan heraldika, filologika, keramologika, teknologika, serta seni rupa.
Sebanyak 10 kategori itu mencakup peninggalan prasejarah, era klasik, kolonial, hingga periode modern awal.
Lebih jauh dikatakan bahwa digitalisasi memudahkan masyarakat mengakses informasi koleksi melalui situs resmi dan kode QR tanpa harus berkunjung langsung. Sistem itu memperluas jangkauan pengetahuan budaya, menarik perhatian pengunjung lokal maupun audiens internasional.
Baca juga: NTB terapkan komersialisasi objek budaya
Pewarta: Sugiharto Purnama/Akke Alifwibia Ningsih
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.