Pergerakan tanah hingga sedalam tujuh meter di Brebes semakin meluas

2 weeks ago 12
...Sudah merambat ke Dusun Ares hingga berdampak pada 63 orang warga yang saat ini terpaksa mengungsi

Jakarta (ANTARA) - Fenomena bencana pergerakan tanah di Desa Mendala, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah semakin meluas dengan kedalaman tiga hingga lebih dari tujuh meter dan merusak ratusan rumah warga beserta fasilitas umum di wilayah lima dusun setempat, siang ini.

Pernyataan tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Brebes Supriyadi dalam siaran daring bertajuk “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diikuti di Jakarta, Rabu.

Supriyadi menjelaskan bahwa sebelumnya pada Kamis (17/4) dini hari ada sebanyak lima dusun di Desa Mendala yang terdampak pergerakan tanah, meliputi Dusun Krajan, Karanganyar, Babakan dan Cupa.

Kemudian berdasarkan data terbaru yang diterima tim Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Brebes dari tim di lapangan, pada siang ini dampak pergerakan tanah sudah merambat hingga melanda Dusun Ares.

“Sudah merambat ke Ares hingga berdampak pada 63 orang warga yang saat ini terpaksa mengungsi,” kata dia.

Dia menyebutkan bahwa dengan begitu jumlah korban bertambah yang secara keseluruhan menjadi sebanyak 502 orang warga atau 136 keluarga yang terdampak.

Dari jumlah korban terdampak itu, sebanyak 282 orang dievakuasi untuk menempati tenda pengungsian yang sudah disiapkan BPBD Brebes atau pengungsian mandiri dan sebagian kecil masih memilih bertahan di lokasi bencana dalam pendampingan tim petugas gabungan.

“Kalau jumlah kerusakan ada jalan, untuk rumah masih 114 unit dengan kondisi rusak berat, dan yang terancam terdampak sebanyak 15 rumah warga di Ares,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa kerusakan terparah melanda Dusun Krajan, Karanganyar, Babakan dengan kondisi permukaan tanah turun atau amblas pada rentang kedalaman tiga meter sampai ada lebih dari 7,5 meter.

Merujuk pada hasil kajian sementara dari tim ahli geologi mendapati fenomena bencana ini terjadi karena labilnya tanah di wilayah Desa Mendala, Kecamatan Sirampog dan diperparah oleh tingginya intensitas hujan beberapa waktu terakhir.

Selain itu, dia juga menambahkan kondisi alih fungsi hutan di bagian barat, utara, timur laut menjadi lahan pertanian juga menjadi faktor yang mempengaruhi besarnya dampak pergerakan tanah di desa yang ada di kaki Gunung Slamet ini.

“Kami sosialisasikan warga supaya segera mengevakuasi diri karena penurunan tanah, hingga jalan – rumah amblas sedalam itu, itu hanya bagian ekor-nya saja. Pada jarak 10-200 meter dari sanalah sebenarnya mahkota yang bila diguyur hujan akan sangat mengancam keselamatan,” kata dia menegaskan.

Terlepas dari itu, Supriyadi memastikan bahwa semua kebutuhan logistik berupa makanan, peralatan/perlengkapan pengungsian sudah disiapkan secara proporsional sehingga warga terdampak tidak kelaparan, termasuk kebutuhan medis seperti obat-obatan hingga tenaga medis untuk pemulihan trauma bagi anak-anak korban bencana.

"Pemerintah Kabupaten Brebes, BNPB dan kementerian/lembaga terkait saat ini juga mulai mempersiapkan kebutuhan merelokasi warga di Desa Mendala itu. Seperti memetakan lahan baru untuk dibangun rumah hunian sementara dan hunian tetap," ujarnya.

Baca juga: BNPB pastikan relokasi 428 rumah di Bogor, antisipasi pergerakan tanah

Baca juga: Kemensos bantu korban bencana pergerakan tanah di Tasikmalaya

Baca juga: Jalan alternatif di Tangerang amblas 30 meter akibat pergerakan tanah

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |