Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) mengungkapkan kebijakan subsidi pupuk Presiden RI Prabowo Subianto terobosan untuk meningkatkan daya saing ekonomi produk pangan.
Peragi mengapresiasi pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berhasil menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) subsidi pupuk.
"Kebijakan ini secara agronomis merupakan terobosan pemerintah untuk meningkatkan daya saing ekonomi produk pangan," kata Ketua Umum Peragi Muhammad Syakir dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Kebijakan tersebut, lanjutnya, akan meningkatkan gairah petani untuk bertanam padi karena mengurangi biaya produksi yang akan menambah pendapatan petani.
"Kebijakan ini juga dapat mendorong kaum millenial untuk menjadi petani," kata Syakir.
Secara agronomis, harga pupuk yang terjangkau membuat petani mampu mengoptimalkan penggunaan pemupukan sesuai anjuran karena harga terjangkau. "Dosis pupuk N, P, dan K dapat disesuaikan sesuai kebutuhan tanaman," ujarnya.
Syakir juga berharap di masa depan terobosan kebijakan tersebut dapat dilanjutkan untuk petani selain padi dan jagung. Musababnya, saat ini komoditi yang mendapat subsidi pupuk terbatas petani padi dan jagung.
"Peragi mendukung adanya perencanaan Pemerintah untuk menambah volume pupuk subsidi sehingga selain padi dan Jagung, juga tanaman perkebunan dan hortikultura (Horti) seperti petani kopi, kakao, cabe, tomat, bahkan petambak ikan juga akan mendapat pupuk subsidi sehingga spektrum jangkauan pupuk subsidi semakin luas," katanya.
Dengan demikian penambahan volume pupuk subsidi secara bertahap yang dapat menjangkau banyak jenis tanaman rakyat maka semakin idealnya. Hal ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah khususnya ke petani kecil yang umumnya masih perlu kebijakan yang akan meningkatkan pendapatan.
Pemerintah Prabowo-Gibran berhasil menurunkan harga pupuk subsidi karena mengubah skema pembayaran subsidi. Sistem selama ini membuat harga pupuk semakin meningkat karena nilai subsidi berdasarkan biaya produksi. Ketika pabrik tua, maka tidak efisien sehingga biaya produksi meningkat yang berdampak pada subsidi bertambah.
Sekarang pemerintah memberi subsidi berbasis bahan baku. Pabrik pupuk harus bekerja keras agar efisien. Pemerintah juga membantu bayar awal tahun subsidi sehingga pabrik dapat keringanan bayar bunga bank. Modal untuk pembelian bahan baku dibayar di awal.
Kebijakan Prabowo yang dieksekusi oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman, semakin mengukuhkan kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam satu tahun pemerintahan Prabowo yang berhasil mewujudkan swasembada pangan, meningkatkan nilai tukar petani (NTP) dan meningkatkan ekspor pertanian.
Peragi siap mengawal kebijakan Pemerintah Prabowo yang pro pada petani dengan mengupayakan petani melakukan tindakan agronomis yang tepat seperti pemupukan tepat jenis, jumlah, tempat, cara dan waktu.
"Prinsipnya jangan sampai kurang tetapi juga jangan berlebih," kata Syakir.
Baca juga: Harga pupuk turun, Pupuk Indonesia bisa tambah untung Rp2,5 triliun
Baca juga: Pupuk Indonesia siap kawal penyaluran pupuk sesuai HET baru
Baca juga: RI bangun tujuh pabrik baru perkuat kemandirian pupuk nasional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.