Jakarta (ANTARA) - Sebanyak delapan orang karyawan dan keluarga besar Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember meninggal dunia dalam kecelakaan bus di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9).
Direktur RS Bina Sehat, dr. Faida, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Ia mengatakan rombongan karyawan RSBS saat itu sedang melakukan perjalanan wisata ke Gunung Bromo sekaligus tasyakuran kelulusan salah satu karyawan.
“Mereka infonya turun dari Gunung Bromo setelah tasyakuran kelulusan S1,” ujar Faida di Probolinggo.
Menurut Faida, terdapat belasan korban luka yang kini dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, antara lain RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo, RS Arrozi Probolinggo, hingga RS Tongas. Sebanyak 18 ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
Hasil identifikasi sementara, korban meninggal dunia antara lain Hesty P (ahli gizi RSBS), Arti (perawat hemodialisis RSBS), Hendra Pratama (karyawan RSBS), serta istri dan anak Hendra, dan anak perawat Maria. Sementara itu, dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Baca juga: Khofifah takziah dan beri santunan keluarga korban kecelakaan di Bromo
Kronologi kecelakaan
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menyebut kecelakaan bermula saat bus Hino bernopol P-7221-UG yang dikemudikan Al Bahri dengan kernet Mergi melaju dari arah barat ke timur. Kendaraan tersebut membawa 52 penumpang yang merupakan karyawan RSBS beserta keluarga.
Sesampainya di Jalan Raya Bromo, kondisi jalan menurun dan menikung ke kiri. Namun, bus mengalami gagal fungsi rem sehingga laju kendaraan tidak terkendali dan terus bergerak ke kanan. Bus kemudian menabrak pembatas jalan (guardrail) dan menghantam sepeda motor bernopol N-2856-OE yang melintas.
Akibat peristiwa itu, delapan orang meninggal dunia, sementara puluhan penumpang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Sebagian besar korban sudah dievakuasi ke Jember, namun dua korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Moh. Saleh dan RSUD Tongas.
Baca juga: Sembilan korban kecelakaan Bromo jalani operasi di RSBS Jember
Penyelidikan penyebab
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim gabungan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Penyelidikan menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA) dan teknologi pemindaian 3D untuk mengetahui detail peristiwa.
“Dengan TAA, kami bisa menelusuri kecepatan, posisi, hingga detik-detik terakhir sebelum bus itu berhenti. Ada 10 titik analisis yang kami gunakan. Hasil diperkirakan keluar paling lambat tiga hari,” ujarnya.
Selama proses olah TKP, arus lalu lintas di jalur menuju kawasan Bromo sempat ditutup total. Polda Jatim memastikan hasil investigasi akan menjadi dasar penindakan lebih lanjut terhadap pihak terkait.
Baca juga: Kemenhub menunggu hasil KNKT investigasi kecelakaan bus jalur Bromo
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.