Penjual bubur dan ojek daring terbantu oleh Sekolah Rakyat Margaguna

2 months ago 27

Jakarta (ANTARA) - Penjual bubur dan ojek daring mengaku terbantu oleh pendidikan gratis dan berkualitas bagi orang miskin di Sekolah Rakyat Margaguna, Jakarta Selatan.

"Saya terbantu dengan adanya Sekolah Rakyat," kata tukang ojek daring bernama Zulkarnaen saat ditemui di Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Margaguna Jakarta Selatan, Senin.

Zulkarnaen mengatakan anak lelakinya bersenang hati untuk bisa ikut sekolah rakyat yang ditawarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Dikatakan, anaknya tak memilih sekolah negeri karena keterbatasan nilai maupun kuota. Sedangkan sekolah rakyat menyasar kepada siswa kurang mampu atau terdaftar dalam data tingkatan kesejahteraan sosial (desil).

Desil adalah ukuran statistik yang membagi data yang telah diurutkan menjadi sepuluh bagian yang sama besar, sehingga setiap bagian mewakili 10 persen dari total data. Dalam konteks data kesejahteraan sosial, desil digunakan untuk mengelompokkan rumah tangga berdasarkan tingkat kesejahteraannya.

Baca juga: Puluhan siswa Sekolah Rakyat Handayani senang ikuti MPLS hari pertama

Terlebih, lanjutnya, dia mendukung keputusan sang anak untuk bisa hidup mandiri di sekolah yang menyediakan asrama dan beragam fasilitas serba gratis tersebut.

"Ya, hitung-hitungan dia hidup mandiri. Dimana biar relasi dengan orang lain, cara-cara tutur katanya gitu. Sebagai orang tua mendoakan aja," ucapnya.

Sementara, penjual bubur bernama Kartini mengatakan harapannya agar anaknya juga bisa hidup mandiri selama di sekolah rakyat.

"Ya karena di sini sendiri. Kalau di rumah,sama mama, terus biar lebih mandiri," ujar Kartini.

Kartini mengaku terbantu dengan adanya bantuan pendidikan lantaran penghasilannya sebagai tukang bubur yang tak menentu.

Baca juga: Puluhan murid SLBN 5 Jakarta antusias ikuti MPLS Ramah

Dia berharap program ini bisa terus dilanjutkan pemerintah untuk bisa membantu warga kurang mampu demi mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Senin ini, pembukaan masa pengenalan lingkungan satuan pendidikan (MPLS) siswa Sekolah Rakyat juga dilakukan serentak di 62 titik lainnya di seluruh Indonesia. Sedangkan 37 titik lainnya akan memulai MPLS pada akhir Juli 2025.

Total terdapat 100 titik lokasi rintisan Sekolah Rakyat yang mulai beroperasi di seluruh Indonesia pada Tahun Ajaran 2025/2026.

Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |