Jakarta (ANTARA) - Aktivitas pengiriman barang berukuran besar kini tak lagi terbatas pada kebutuhan industri karena gaya hidup digital dan meningkatnya belanja daring membuat semakin banyak orang mengirimkan barang dalam ukuran besar, mulai dari perabot rumah hingga perlengkapan hobi.
Di tengah tren tersebut, sejumlah perusahaan logistik mulai menghadirkan layanan khusus untuk paket dengan berat di atas 10 kilogram. Salah satunya adalah layanan Bigpack Fast dari Lion Parcel, yang menawarkan waktu pengiriman lebih singkat, sama dengan layanan reguler.
"Kami memastikan pelanggan dapat menikmati pengiriman paket besar dengan kecepatan dan ketepatan yang sama seperti layanan paket-paket reguler," kata Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto dalam rilis pers, Sabtu.
Baca juga: KAI dukung penguatan angkutan logistik berbasis rel
Peningkatan permintaan terhadap pengiriman barang berat terlihat signifikan sejak awal 2025, seiring tumbuhnya aktivitas jual beli online dan bisnis kecil berbasis rumah.
Banyak pelanggan kini menuntut kecepatan yang sama antara paket besar dan kecil, sehingga perusahaan logistik dituntut menyesuaikan sistem distribusinya.
Melalui layanan baru ini, perusahaan memanfaatkan jaringan distribusi dan dukungan armada udara Lion Group untuk memangkas waktu tempuh pengiriman menjadi sekitar dua hingga tiga hari.
Baca juga: SPX Express tambah ratusan titik layanan, perkuat jangkauan logistik
Layanan tersebut dapat diakses melalui sekitar 7.000 agen di berbagai daerah, dan juga melayani barang-barang dengan kategori khusus seperti komoditas Dangerous Goods (DG) kelas 3, 6, dan 92. Opsi pembayaran yang tersedia mulai dari cash, COD, dan COD Ongkir.
Kehadiran layanan ini menjadi langkah strategis perusahaan untuk menghadirkan pengalaman pengiriman kargo terdekat yang lebih efisien bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
Baca juga: KJL perluas pengiriman logistik pakai kereta api agar ramah lingkungan
Baca juga: Melihat peran penting jasa logistik dalam layanan belanja daring
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































