Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Hasnuryadi Sulaiman menyoroti pengetahuan masyarakat Kalsel akses layanan keuangan masih lemah sehingga Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kalsel harus mengatasi masalah itu.
Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman di Banjarmasin, Kamis mengatakan agar TPAKD setempat memperkuat sinergi antardaerah dalam meningkatkan inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) tahun 2025 di Banjarmasin.
Menurut survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) 2022, tingkat literasi keuangan di Kalsel 42,08 persen, sedangkan tingkat inklusi sebesar 81,56 persen.
"Meskipun capaian inklusi sudah cukup baik tetapi ada selisih yang cukup besar dengan literasi keuangan masyarakat. Ini menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum memiliki pengetahuan untuk mengakses layanan keuangan secara optimal dan bijaksana,” papar dia.
Oleh karena itu, Ia mendorong TPAKD Kalsel bersama kabupaten/kota agar terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan layanan keuangan secara optimal.
Adanya upaya itu makan semakin banyak sasaran masyarakat dan UMKM di seluruh wilayah Kalsel, yang dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan secara cepat, aman, dan mudah.
Hasnuryadi mengatakan, pentingnya peran TPAKD sebagai penghubung antara masyarakat dan layanan keuangan formal, sehingga diperlukan perluasan akses keuangan agar menjadi pendorong utama kemajuan ekonomi daerah.
“Rakorda merupakan kesempatan untuk menguatkan ekosistem kelembagaan, sekaligus memantapkan koordinasi untuk mempercepat pelaksanaan rencana aksi, sesuai dengan peta jalan TPAKD 2021-2025,” kata Hasnuryadi.
Peran aktif dari seluruh anggota TPAKD adalah kunci untuk mewujudkan percepatan akses keuangan daerah, dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
TPAKD Kalsel dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan, telah melahirkan sejumlah program di sektor jasa keuangan, yang bertujuan meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.
Evaluasi harus terus dilakukan, untuk memastikan program-program tersebut menyentuh capaian yang diharapkan, bagi sasaran masyarakat.
Kepala OJK Kalsel Agus Maiyo mengapresiasi capaian TPAKD sepanjang tahun 2024. Beberapa program unggulan dinilai berhasil membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan.
Adapun Rencana Program TPAKD di Provinsi Kalimantan Tahun 2025 yaitu Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Cerdas Berinvestasi Pasar Modal, Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Agen Laku Pandal, Pemberdayaan UMKM Kalimantan Selatan, Pengembangan Ekonomi Daerah (Padi Apung), dan Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir.
"Dengan komitmen yang kuat dan sinergi lintas sektor, TPAKD se-Kalsel optimistis dapat terus menjadi motor penggerak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah Provinsi," papar dia.
Baca juga: Bank Kalsel-OJK Berikan Literasi Keuangan Kepada Penyandang Disabilitas
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025