Samarinda (ANTARA) - Pengamat kebijakan publik Universitas Mulawarman Saipul Bachtiar menilai akurasi data penerima dan pengawalan bersama menjadi kunci sukses implementasi program Pendidikan Gratis (Gratispol) Pemprov Kaltim.
"Maka, proses verifikasi data penerima sangat penting agar tidak ada kesalahan penyaluran dana Gratispol ini," kata Saipul Bachtiar di Samarinda, Sabtu.
Menurut dia, pencairan dana yang dijadwalkan pekan depan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk merealisasikan program tersebut.
Ia mengapresiasi adanya dua mekanisme pencairan yang jelas untuk melayani mahasiswa baru di 53 perguruan tinggi yang bekerja sama.
Baca juga: Universitas Nasional tegaskan menolak segala bentuk rasisme di kampus
Mekanisme tersebut mencakup proses refund atau pengembalian UKT bagi mahasiswa yang telah membayar, serta pencairan bagi yang belum membayar.
"Setelah cair, tentu pihak kampus harus melakukan refund untuk mahasiswa baru yang sudah membayar UKT di awal," ujarnya.
Meskipun pencairan dana sempat dinanti, ia melihat pentingnya ketepatan waktu agar tidak mengganggu siklus keuangan internal kampus.
"Ini perlu menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah jika program serupa akan dilanjutkan tahun depan," sebutnya.
Baca juga: Kemdiktisaintek buka peluang kerja sama pendidikan dengan Turkmenistan
Oleh karena itu, Saipul mendorong perlunya ketelitian data dan pengawasan bersama dari semua elemen masyarakat agar eksekusi program berjalan baik.
"Karena program ini berkelanjutan, maka harus dikawal, karena ini merupakan janji politik dari Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud-Seno Aji," demikian Saipul.
Baca juga: Ketua MPR minta polisi segera ungkap motif ledakan di SMAN 72
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































