Jakarta (ANTARA) - Peneliti Ahli Madya Kelompok Riset Teknologi Budidaya Padi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yudhistira Nugraha menyatakan panen raya yang dilakukan serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, menjadi komitmen kuat Presiden Prabowo menyelesaikan persoalan pangan.
"Untuk meyakinkan masyarakat bahwa beliau berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan pangan," kata dia dihubungi di Jakarta, Senin.
Selain menjadi komitmen dalam menyelesaikan persoalan pangan dan mengakselerasi swasembada pangan, dikatakan Yudhistira bahwa kebijakan yang dibuat oleh Presiden terhadap sektor pertanian turut memotivasi petani untuk bercocok tanam.
Seperti kebijakan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) yang tidak boleh kurang dari Rp6.500 per kilogram, serta pemangkasan alur distribusi pupuk.
Ia meyakini dengan kebijakan ini para petani akan lebih termotivasi untuk melakukan penanaman pada periode tanam April hingga September.
"Kebijakan harga gabah dan pupuk, dan lain-lain baru diluncurkan awal pemerintahan. Sepertinya untuk musim tanam satu belum terlalu berdampak. Kemungkinan bisa terasa musim tanam kedua karena petani akan termotivasi untuk tanam padi. Kita tunggu periode tanam April - September 2025," ujarnya pula.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali peran vital petani dalam menjaga kedaulatan negara saat menghadiri panen raya padi serentak di 14 provinsi, yang dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, Senin.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan mendalam kepada para petani sebagai tulang punggung bangsa.
"Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI," kata Presiden di hadapan ribuan petani dan tamu undangan, diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Kepala Negara juga mengapresiasi laporan dari beberapa daerah, termasuk Ngawi, Jawa Timur yang berhasil meningkatkan produktivitas padi dengan penggunaan pupuk yang lebih minim, sebagai langkah awal menuju pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
Baca juga: Prabowo panen raya hingga saksikan pembelian gabah di Majalengka
Baca juga: Indef ingatkan lima hal pacu swasembada pangan setelah panen raya
Baca juga: Zulhas: Panen raya serentak bukti Indonesia mampu wujudkan swasembada
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025