Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) Endang Susilawati mengatakan jumlah pendaftar Sekolah Rakyat jenjang SD dan SMP di wilayah itu sudah melampaui kuota, sementara SMA belum memenuhi kuota.
Kepala Dinas Sosial Tanjungpinang Endang Susilawati mengatakan sejak pendaftaran dibuka 4 Agustus hingga 10 Agustus 2025, jumlah pendaftar Sekolah Rakyat untuk jenjang SD sebanyak 53 siswa dari kuota 25 siswa, lalu jenjang SMP 32 siswa dari kuota 25 siswa.
"Jenjang SMA 22 siswa dari kuota 25 siswa atau masih kurang tiga siswa, karena dari hasil verifikasi ada dua calon siswa mengundurkan diri dan seorang lainnya tidak memenuhi persyaratan. InsyaAllah terpenuhi," kata Endang di Tanjungpinang, Senin.
Endang menyampaikan Tanjungpinang terpilih sebagai salah satu daerah yang memperoleh program rintisan Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial RI.
Menurutnya, Tanjungpinang mendapat jatah empat rombongan belajar atau rombel, rinciannya SD dua rombel (50 siswa), SMP satu rombel (25 siswa), dan SMA satu rombel (25) siswa. Totalnya 100 siswa.
"Untuk jenjang SD dan SMP yang telah melampaui kuota pendaftar, tetap diterima dan kemungkinan akan diikutkan pada program Sekolah Rakyat permanen di Madong," ungkap Endang.
Baca juga: Pemkab Natuna berhasil penuhi kuota siswa Sekolah Rakyat
Endang menyampaikan pendaftar Sekolah Rakyat tersebut merupakan anak-anak kurang mampu, berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) desil I dan II yang dikirim Kementerian Sosial. Totalnya mencapai 9.000 anak.
Data tersebut selanjutnya dipilah lagi untuk kategori anak putus sekolah maupun anak belum pernah sekolah sama sekali per kelurahan se-Tanjungpinang.
Proses itu dilakukan oleh pendamping program keluarga harapan (PKH) dibantu Dinas Sosial, Babinsa serta Bhabinkamtibmas, melalui kunjungan langsung ke rumah-rumah yang bersangkutan.
"Siswa yang telah diterima masuk Sekolah Rakyat akan ditetapkan melalui SK Wali Kota Tanjungpinang," ujarnya.
Endang menambahkan untuk sementara, lokasi program rintisan Sekolah Rakyat di Tanjungpinang menggunakan SMP 15, yang saat ini sedang dalam proses perbaikan oleh Satker Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Program rintisan Sekolah Rakyat di Tanjungpinang mulai beroperasi pada bulan September 2025.
Adapun gedung Sekolah Rakyat permanen akan dibangun di Jalan Bukit Manuk, Madong, mulai bulan Desember 2025.
"Pemkot hanya menyiapkan lahan, sedangkan pembangunan infrastruktur dilakukan Kementerian PU," ujar Endang.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan gratis berasrama yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, khususnya ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas, serta membantu memutus rantai kemiskinan.
Baca juga: Wamensos: 4,16 juta anak membutuhkan Sekolah Rakyat
Baca juga: Disdikbud Natuna: Pelaksanaan perdana Sekolah Rakyat butuh 33 guru
Baca juga: Peminat Sekolah Rakyat jenjang SMP-SMA Kaltim lampaui kuota
Pewarta: Ogen
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.