Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengalihkan program sarapan gratis ke renovasi kantin sekolah dan penambahan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Keputusan ini diambil setelah Gubernur Jakarta Pramono Anung dan jajaran berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana beserta jajaran di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Baca juga: Luhut minta Makan Bergizi Gratis diaudit tiap tiga bulan sekali
"Sarapan pagi yang dulu pernah kami gagas nanti diubah programnya menjadi perbaikan kantin di sekolah-sekolah sehingga nantinya akan mendukung program yang akan dijalankan Badan Gizi Nasional," ujar Pramono di Jakarta, Rabu.
Dia berpendapat perbaikan fasilitas kantin di Jakarta nantinya untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Selain renovasi kantin, program sarapan gratis juga dialihkan ke penambahan jumlah penerima bantuan sosial Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Baca juga: Stafsus Menhan: Isu MBG mengandung racun dan genosida tidak benar
"Dari sekitar 520.000 (pada Februari 2025), kami memutuskan dengan pengalihan ini menjadi 705.000 penerima. Mudah-mudahan terselesaikan paling lama April," kata Pramono.
Di samping itu, Pemprov DKI juga melanjutkan pemberian bantuan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dan akan menambah jumlah penerima dari semula sekitar 15.000 orang menjadi 20.000 orang.
"Dan tidak perlu evaluasi seperti dulu setiap tahun. Mereka mendapat KJMU sampai lulus tetapi IPK-nya kami syaratkan. Jadi sampai lulus menjadi tanggung jawab Pemprov DKI," kata Pramono.
Baca juga: Bappenas: Program MBG meningkatkan penyerapan pasokan daging ayam
Adapun Sarapan Gratis sebelumnya menjadi salah satu program prioritas 100 hari kerja Pramono dan Rano Karno setelah dilantik pada 20 Februari lalu.
Pramono dan Doel memiliki total 40 program percepatan (quick wins) dalam 100 hari kerja termasuk pemutakhiran data Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) menuju Program Sekolah Gratis.

Dalam kesempatan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan kantin-kantin di sekolah wilayah Jakarta nantinya menyediakan makanan untuk program MBG.
"Kantin nanti akan menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baik untuk pelayanan sekolah sendiri maupun sekolah sekitar, seperti yang sudah kami contohkan di Bogor," ujar dia.
Dadan berpendapat ini akan menjadi sinergi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025