Pemkot Depok ajak warga kelola sampah berbasis maggot

2 hours ago 2

Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok Supian Suri mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk lebih bersemangat menjaga kebersihan lingkungan dengan pengolahan sampah berbasis maggot.

"Alhamdulillah, teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup sudah siap mendukung program ini. Kita akan maksimalkan penggunaan maggot untuk menyelesaikan persoalan sampah organik," ujar Supian Suri di Depok, Senin.

Ia mengimbau agar setiap kelurahan yang sudah menjalankan program maggot dapat mengoptimalkannya. Ia pun turut mendorong agar ASN Kota Depok menjadi contoh dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri.

"Untuk memperkuat program ini, Pemkot Depok akan membentuk tiga sentral produksi maggot. Saat ini, sentral pertama sudah berjalan di wilayah Sukmajaya," tuturnya.

Wilayah kedua akan dibangun di Kecamatan Tapos dan mencakup wilayah timur seperti Cimanggis.

Sementara untuk wilayah barat akan ditempatkan di Kecamatan Bojongsari dan Sawangan.

"Nanti teman-teman yang belum bisa menetaskan maggot bisa mengambil bibit dari sentral. Setelah besar, bisa dikembalikan untuk produksi lanjutan. Ini upaya kita untuk memanfaatkan potensi sampah organik, yang jumlahnya mencapai 50 persen dari total sampah di Depok," jelasnya.

Lebih lanjut, pada 23 April mendatang ia akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Indocement dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pengiriman Refuse-Derived Fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif dari sampah ke pabrik Indocement.

"Selama ini kita menunggu pengolahan di Lulut Nambo yang belum maksimal. Dengan MoU ini, kita bisa langsung kirim RDF ke Indocement. Semoga kita bisa memproduksi sesuai kebutuhan mereka," katanya.

Dia juga mengingatkan, kebijakan nasional kini tidak lagi mengizinkan penggunaan tempat pembuangan akhir (TPA) dengan metode konvensional. Oleh karena itu, Depok harus segera beralih ke metode pengolahan yang lebih berkelanjutan.

"Sudah tidak ada ruang lagi untuk memperluas TPA Cipayung. Kita harus cepat bergerak dengan strategi-strategi baru. ASN harus jadi contoh, baik dalam pengolahan sampah organik maupun dalam mendukung bank sampah dan pengelolaan residu," sambung Supian Suri.

"Dengan langkah-langkah ini kita berharap bisa menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah modern dan berkelanjutan," ujarnya.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |